MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Mojokerto tak henti-hentinya dihajar bencana. Belum lagi surut, banjir kembali merendam tiga kecamatan Kota dan dua kecamatan di Kabupaten, angin badai menghantam Trowulan, Sabtu (25/2) malam kemarin.
Tercatat satu rumah warga rusak berat sedang 30 lainnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Angin juga menumbangkan pohon-pohon besar di rumah warga maupun di jalan.
Baca Juga: Gus Barra Salurkan Bantuan untuk Warga Kekurangan Air Bersih
"Pusaran angin terjadi di dusun Temboro, Desa Domas, Kecamatan Trowulan sehingga mengakibatkan banyak rumah warga yang mengalami kerusakan," papar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Mohammad Zaini, Minggu (26/2).
Mantan Kadisbunhut ini menuturkan, angin kencang menghantam perkampungan padat penduduk ini pada pukul 18.00 WIB.
"Kedatangan hujan deras disertai angin kencang ini mengakibatkan atap rumah-rumah warga di desa setempat berhamburan. Sebagian lagi gentengnya melorot dan berserakan. Namun ada juga yang rusak berat," bebernya.
Baca Juga: Respons Warga Terdampak Banjir saat Dikunjungi Gus Barra
Pihak BPBD dan sejumlah relawan segera mengambil tindakan di lokasi. "Kami mendata rumah-rumah yang terkena dampak angin kencang. Sebagian yang lain bersama warga membenahi rumah warga yang rusak. Untuk sementara serta kami telah membantu memberikan terpal untuk rumah yang gentengnya hancur tak tersisa," pungkasnya.
Sejumlah warga mengaku trauma pasca bencana tersebut. Mereka khawatir musibah yang sama kembali menerjang desa ini. "Kami takut sekali Mas. Anginnya kencang sekali, apalagi banyak genteng rumah kami yang beterbangan terbawa angin sehingga air masuk ke dalam rumah," kata Agus warga setempat dengan cemas.
Ia berharap pemda setempat membantu secara maksimal beban korban angin puting beliung ini.
Baca Juga: Gus Barra Beri Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Kedung Gempol
Pada hari yang sama, banjir kembali menerjang Kota Mojokerto. Dua sungai sekaligus, yakni Sungai Sadar dan Sungai Cemporat kembali meluap membuat sekitar 2.500 KK terpaksa tinggal dipengungsian.
"Banjir di kali pertama terjadi di perbatasan Puri dan Sooko pada malam hari sekitar 18.30 WIB. Ini karena debit sungai Cemporat dan Sungai Sadar meluap. Beberapa titik plengsengan sungai Brangkal juga mengalami longsor," papar Kabag Humas Pemkot Mojokerto, Heryana Dodik.
Untuk kesekian kalinya, air kedua sungai ini merendam Kelurahan Gunung Gedangan mulai dari lingkungan Kuti, Kedungsari, Gununganyar, Kebohan. Tercatat 1120 KK terendam, Kelurahan Meri total 832 KK, Jalan Mojopahit, Kelurahan Kranggan total 388 KK," paparnya.
Baca Juga: Ini Pesan Pj Wali Kota Mojokerto saat Kunjungi Korban Banjir
Pihak terkait telah melakukan penanganan banjir yakni dengan mengefektifkan rumah pompa dan mendirikan dapur umum serta posko kesehatan. "Sampai saat ini dapur umum didirikan di pengungsian kebohan dan pos kesehatan di Kuti, Kebohan," pungkas ia. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News