Polrestabes Surabaya Perketat Keamanan di Mako Pasca Teror Bom di Arjuna Bandung

Polrestabes Surabaya Perketat Keamanan di Mako Pasca Teror Bom di Arjuna Bandung

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Respon cepat Polrestabes Surabaya terhadap aksi teror bom yang terjadi di Kelurahan Arjuna, Bandung, Senin kemarin, 27 Februari 2017 dilakukan antisipasi dengan memperketat Markas Komando (Mako). Atas kejadian tersebut Polrestabes Surabaya memberlakukan One Gate Sistem.

Selain melibatkan Unit Satwa K-9, Polrestabes Surabaya juga menyiagakan mirror detektor, metal detektor serta pasukan personil bersenjata lengkap untuk berjaga-jaga di depan Pintu Masuk Mapolrestabes Surabaya.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Mohammad Iqbal mengatakan peningkatan prosedur pengamanan Mako ini merupakan langkah antisipasi terkait kejadian teror Bom di Kelurahan Arjuna Bandung pagi tadi. Oleh sebab itu, pihaknya tidak ingin kecolongan dengan menyiagakan seluruh Personil Opsionalnya untuk memonitor setiap perkembangan situasi yang ada.

"Kami berlakukan One Gate Sistem dan libatkan Unit Satwa Ke-9, mirror deteksi dan metal deteksi. Sabhara untuk melakukan deteksi dini kepada setiap kendaraan yang akan masuk Mapolrestabes Surabaya. Kepada pengendara yang membawa tas ransel tetap kami periksa menggunakan metal detector serta penempatan personil bersenjata lengkap untuk mempertebal pengamanan markas," ujar Iqbal, Senin (27/02/17).

Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi

Selain meningkatkan pengamanan internal Mako, Polrestabes yang bernama Belanda, Hoofdbureau, atau yang biasa warga Surabaya sebut Ho-Biru juga akan melaksanakan operasi skala besar yang melibatkan anggota patroli gabungan dan diperkuat oleh Tim Anti Bandit di lokasi-lokasi rawan aksi kriminalitas.

"Selain memperketat pengamanan mako, seluruh anggota yang bertugas di lapangan kami perintahkan untuk melakukan bodi sistem yakni tidak sendiri-sendiri dalam pelaksanaan tugas. Pelaksanaan patroli diharapkan minimal dilakukan oleh dua orang untuk saling melindungi satu sama lain," pungkas Kapolrestabes Surabaya. (irw/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO