SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Kasus dugaan kristenisasi yang dilakukan oleh salah satu yayasan dalam kegiatan wawasan kebangsaan di SD Kecamatan Manding, Sumenep, terus menggelinding. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) setempat dinilai paling bertanggung jawab atas terselenggaranya kasus tersebut, seperti diungkapkan oleh ketua LSM Lembaga Anti Korupsi Indonesia (LAKI), Bambang Supratman.
"Upaya kristenisasi ini menyusup ke sekolah dasar SD dan SMP di Kabupaten Sumenep, masa kita diam saja," tegasnya.
Baca Juga: KWRI Kecam Penyataan Kadisdik Sumenep, Ngaku Tak Tahu Bingkisan Berisi Atribut Kristen
Untuk itu, ia meminta agar bupati mencopot Kepala Disdik, A. Sadik, karena kasus ini meresahkan masyarakat dan lapisan umat islam Sumenep.
Pihaknya pun berencana menggelar unjuk rasa Kamis (2/3) mendatang, dengan tujuan agar kasus ini diusut tuntas.
"Seharusnya pihak Disdik yang membuat pelaporan kepada pihak kepolisian terkait penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Yayasan Sejahtera Bangsa Mulia (YSBM) yang bekerjasama dengan dewan harian cabang (DHC) 45 karena telah meyalahgunakan rekomendasi yang telah diberikan," lanjutnya.
Baca Juga: Penyebar Bingkisan Berisi Buku Kristen di Sumenep Digeruduk Puluhan Massa dan Kiai
"Jika Disdik tidak mau melakukan hal itu, maka kami akan mendesak Bupati Sumenep supaya bersikap agar mencopot Sadik selaku Kadisdik Sumenep," pungkasnya.
Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, H. Achmad Zubaidi, mengatakan akan memanggil A. Sadik terkait penyebaran berbagai atribut kristen ke sejumlah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) ini.
“Kita akan panggil Kadisdik, dan akan kita pertanyakan kronologis penyebaran atribut kristen itu. Karena sesuai informasi yang saya terima, bingkisan tersebut diberikan kepada sejumlah siswa SD dan SMP saat mengikuti acara Wawasan Kebangsaan oleh Yayasan Sejahtera Bangsa Maju (YSBM) yang bekerja sama dengan Dewan Harian Cabang 45 (DHC) Sumenep," paparnya.
Baca Juga: Wasbang di Sumenep Diduga Disusupi Kristenisasi, Siswa Diberi Bingkisan Buku Kristen
Diberitakan sebelumnya, kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan oleh DHC 45 Sumenep bersama Yayasan Sejahtera Bangsa Mulia di sejumlah sekolah mendapat kecaman dari masyarakat muslim Sumenep.
Pasalnya sosialisasi wasbang itu disusupi kegiatan kristenisasi. Para siswa diketahui diberikan bingkisa yang isinya atribut berbau kristen. Di antaranya, berisi sebuah buku dengan judul “Holly Bible” dan kalung salib. Selain itu, petugas kepolisian dan GUI Sumenep juga menemukan boneka berbentuk anjing, alat-alat sekolah, perlengkapan mandi, dan beberapa makanan kadaluarsa.
Sementara kadisdik sumenep A. Sadik, memilih bungkam dan tak mau berkomentar saat dikunjungi ke kantornya oleh awak media terkait hal ini. (fai/jun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News