SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Kegiatan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) yang digelar di SDN Manding Laok dan SDN Jabaan, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, diduga disusupi Kristenisasi. Tak pelak, kegiatan yang digelar oleh salah satu yayasan dengan tema ‘Sosialisasi Jiwa Semangat Nilai 45‘ ini membuat resah wali murid.
Pasalnya, dalam kegiatan ini seluruh siswa diberi bingkisan berisi buku-buku Kristen. Padahal, mayoritas siswa di di dua sekolah tersebut merupakan muslim.
Baca Juga: Budayawan Madura Sesalkan Oknum Guru SMAN 1 Arjasa Sumenep yang Jarang Ngajar Selama 2 Tahun
“Selain buku, bingkisan tersebut juga berisi mainan berbau kristen,” kata Lasmino, salah satu wali murid yang anaknya juga menerima bingkisan tersebut.
“Sepertinya ini merupakan proses kristenisasi tetapi menggunakan cara sosialisasi wawasan kebangsaan. Kegiatan tersebut harus segera dihentikan. Sebab, telah membuat orang tua siswa khawatir dan gelisah. Semestinya, jika sosialisasi wawasan kebangsaan, siswa diberikan pemahaman secara utuh. Bukan diberi bingkisan seakan mengajak kapada agama tertentu,” tegas lasmino
Baca Juga: Pemkab Sumenep Teken Kerja Sama Proyek APHT dengan PD Sumekar, Siap Operasikan Pabrik Rokok Terpadu
Lasmino menduga bahwa kegiatan kebangsaan tersebut hanya dijadikan kedok di mana tujuan utama kegiatannya adalah kristenisasi.
Lasmino juga menyesalkan terselenggaranya acara itu yang dikabarkan atas izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep. ”Kami sangat menyesalkan dan mempertanyakan izin dari kegiatan itu, jika telah mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep,” cetusnya.
BERITA TERKAIT:
- Penyebar Bingkisan Berisi Buku Kristen di Sumenep Digeruduk Puluhan Massa dan Kiai
- KWRI Kecam Penyataan Kadisdik Sumenep, Ngaku Tak Tahu Bingkisan Berisi Atribut Kristen
Baca Juga: Peringatan HGN 2024, Wabup Sumenep: Peran Guru sebagai Agen Pembelajaran dan Peradaban
Sementara Achmad Shadik, Kepala Disdik Sumenep saat dikonfirmasi menyatakan pihaknya telah melakukan penelusuran terkait hal ini. Ia mengaku telah menggelar pertemuan yg dihadiri oleh Kiai Imaduddin di Manding, Nurussalam anggota DPRD, Kepala UPT Manding, Kepsek SMPN Manding, beberapa Kepsek SDN di Manding, serta Intel Kodim untuk membahas hal ini.
“Anggota DPRD Nurussalam dengan tegas menolak bantuan tersebut. Sementara Intel Kodim sudah memanggil H Nasir dan bebrapa orang yang terkait, dan Intel Kodim menyetop bantuan tersebut, dan barang yang sudah terdistribusikan kepada siswa akan ditarik oleh kepsek masing-masing,” tegasnya. (fai/rev)
Baca Juga: Bupati Sumenep Terbitkan SE Penggunaan QR Code untuk BBM Subsidi, ini Kendaraan yang Wajib Daftar
Salah satu buku bergambar yang dibagikan kepada siswa-siswi dalam kegiatan Wasbang di SDN Manding
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News