MOJOKERTO (bangsaonline) - Jumlah penderita HIV/Aids di Kota Mojokerto, sampai bulan Mei 2014 ini ada 413 kasus positif terinfeksi. Mereka berasal dari Kota Mojokerto ada sebanyak 121 kasus, dan sebagian besar pada usia produktif (25-49 th) sebanyak 73 persen.
Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus mengatakan, problem yang dihadapi tentang kasus HIV/Aids ini, adalah kurangnya pemahaman masyarakat dan kurangnya implementasi dalam perilaku hidup sehat. “Banyaknya penderita Aids ini mengindikasikan kalau moral masyarakat masih rendah,” kata Mas'ud, kemarin.
Baca Juga: Peserta JKN di Ngasem Kediri Tunjukkan Kiat Sehat dengan Olahraga
Untuk itu, Mas’ud menekankan persoalan ini merupakan tugas bersama demi visi sehat dan bermoral. “Sebab ini masalah perilaku. Karana itu langkah untuk menanggulanginya harus dilaksanakan secara komprehensif dan menghilangkan egosektoral. Di sini ada BNK, Kemenag, Kepolisian, PKK yang bisa bekerja bersama untuk menanggulangi masalah ini,” tandasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk mengatasi kasus HIV/Aids, perlu dilakukan gerakan pencegahan terutama untuk anak usia remaja. “Ini bisa disinkronkan dengan Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan (PKMB), dengan menguatkan fungsi keluarga dan masyarakat, yaitu fungsi edukatif," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Christiana Indah WW mengatakan perlu untuk mengadakan pertemuan koordinasi untuk mempersiapkan sosialisasi HIV/Aids bagi usia remaja di Kota Mojokerto.
Baca Juga: Terbantu Kacamata Gratis, Didik Warga Kota Kediri Puas dengan Layanan JKN
Lebih lanjut dikatakan Indah, Status Kota Mojokerto saat ini pada level daerah terkonsentrasi pada kelompok resiko tinggi. Karena minimnya pemahaman remaja tentang HIV/Aids inilah, lanjut Indah, diperlukan pemahaman dengan pelaksanaan sosialisasi HIV/AIDS untuk siswa SMP SMA yang akan diselenggarakan pada Masa Orientasi Siswa (MOS) tanggal 14-17 Juli 2014 nanti. “Untuk narasumber hari ini KPA Kota Mojokerto, dari propinsi dan dari Dinkes Kota Mojokerto. Harapannya dengan sosialisasi ini nanti bisa menurunkan jumlah kasus narkoba, cukrik, dan AIDS di kota Mojokerto,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News