GRESIK, BANGSAONLINE.com - Warga Pantura (pantai utara), khususnya yang tinggal berdekatan dengan jalan Desa Beyoto-Pecuk Kecamatan Manyar Ngamuk. Ratusan warga itu kembali menggelindingkan pipa gas raksasa milik PT. PGN (Perusahaan Gas Negara) ke tengah jalan, sebagai bentuk protes karena jalan tersebut sangat berdebu, Kamis (2/3) malam.
Pipa PGN tersebut digunakan warga untuk memblokade jalan, agar masyarakat tidak kembali melewati jalan berdebu yang sangat berpotensi menyebabkan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) tersebut. Kekesalan warga Pantura menyikapi lambannya pemerintah memperbaiki jalan Betoyo-Pecuk ini bukan kali pertamanya.
Baca Juga: Pemdes Kembangan Gresik Gencar Pavingisasi Jalan Lingkungan
Sebelumnya, ketika jalan di sana penuh lubang besar, warga juga membentangkan pipa PGN di tengah jalan pada 2 Januari 2017, lalu. Warga juga menanam sejumlah pohon di sejumlah titik jalan yang rusak. Akibatnya, terjadi kemacetan panjang, terutama saat jam berangkat dan pulang kerja.
Usai jalan berlubang diperbaiki oleh pemerintah dengan pemadatan pedel, warga pun kembali kesal. Sebab, jalan kalau terkena hujan menjadi bletok. Sehingga, warga di sana menamai jalan tersebut dengan istilah jalan bletokan sewu.
Menurut sejumlah warga, puncak kemarahan warga Pantura berawal dari janji-janji pemerintah yang dianggap hanya sebagai pepesan kosong.
Baca Juga: Kerusakan Jalan Banjarsari-Kedanyang Akhirnya Diperbaiki
"Janji-janji akan memperbaiki jalan Betoyo-Pecuk agar bisa kembali mulus sehingga memudahkan pengguna jalan, hanya sekadar janji. Itu bisa dibuktikan pada saat ribuan warga Pantura pada Selasa, 20 Desember 2016, lalu menggelar demo di gedung DPRD Gresik dan Pemkab Gresik," ujar Soleh Hidayat, warga Bungah saat melintas di jalan tersebut
Mereka yang demo saat itu berasal dari Kecamatan Panceng, Ujungpangkah Sidayu, Bungah dan Manyar yang mengatasnamakan FMGP (Forum Masyarakat Gresik Peduli). Dalam demonya, FMPG mengajukan 3 tuntutan kepada Pemkab dan DPRD Gresik. Salah satunya, agar aturan operasional armada angkut galian C, batu bara dan sejenisnya, ditegakkan.
Terkait hal ini Kepala DPU TR (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) Pemkab Gresik, Ir. Bambang Isdianto kepada BANGSAONLINE.com menyatakan bahwa jalan Betoyo-Pecuk di Manyar tersebut akan segera diperbaiki. Perbaikan dari pemerintah pusat dan provinsi Jatim itu saat ini dalam tahap lelang.
Baca Juga: DPUTR Gresik Minta Kontraktor Perbaiki Kerusakan Jalan Penghubung Banjarsari-Kedanyang
"Perbaikan jalan tersebut menunggu lelang selesai," kata dia.
Senada juga dikatakan Ketua DPRD Gresik, Abdul Hamid. Dia menyatakan jalan Betoyo-Pecuk yang berdebu belum diaspal karena dua faktor. Pertama, kondisi hujan yang masih tinggi, sehingga akan membuat jalan kembali rusak saat diaspal. Faktor lain, pihak pemerintah masih dalam proses lelang untuk perbaikan jalan tersebut.
"Yang pasti sebentar lagi akan dilakukan pengaspalan," katanya. (hud/ns/rev)
Baca Juga: LPB Sorot Jalan Penghubung Desa Banjarsari-Kedanyang, Baru Diaspal Sudah Retak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News