PRESIDEN Joko Widodo mengajak masyarakat untuk mensyukuri peningkatan pertumbuhan ekonomi yang dicapai Indonesia di tengah menurunnya perekonomian global dunia.
Pertumbuhan tersebut menurut dia, dicapai dengan susah payah. Hasilnya, pada tahun 2016, perekonomian Indonesia tumbuh 5,02 persen terbaik nomor tiga di dunia setelah India dan Cina.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
"Ini yang sering kita lupa mensyukuri, pertumbuhannya bisa dipertahankan dengan baik, tapi masih banyak yang demo. Harga minyak naik dikit aja didemo. Yang korupsi gede-gede itu yang didemo. Ini harga BBM naik Rp 500 demonya sampai tiga bulan," ucap Jokowi saat peresmian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (17/3).
Jokowi mencontohkan, harga BBM di Papua saat ini sama dengan di daerah lainnya. Ia membandingkan dengan kondisi sebelumnya yang harga Rp 60.000 hingga Rp.100.000 per liternya.
"Di Wamena, Lani Jaya, Puncak, Nduga, Pegunungan Tengah, itu harganya dulu Rp 60.000 sampai Rp 100.000, itu enggak pernah ada yang demo," ujar Jokowi.
Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport
Kondisi tersebut sebut Jokowi, dialami masyarakat selama berpuluh tahun.
"Alhamdulillah lima bulan yang lalu harganya sudah sama seperti di provinsi-provinsi yang lain. Saya kasih tugas menterinya 1,5 tahun, saya mau ini sangat dengan provinsi yang lain. 1,5 tahun baru kejadian," katanya. (kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News