MADIUN, BANGSAONLINE.com - Menpora Iman Nahrawi berkunjung ke Pendapa Kabupaten Madiun. Kunjungan ini dalam rangka menjadikan kampung pesilat di Madiun sebagai destinasi wisata.
Tiba di Pendapa Kabupaten Madiun, Sabtu (18/3) malam, Menpora beserta istri Shobibah Rohmah didampingi Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga Teguh Raharjo dan Staf Khusus Pemuda Menpora Bidang Kepemudaan Zainul Munasichin disambut Bupati Madiun Muhtarom.
Baca Juga: Pembukaan ASEAN University Games 2024, Pj Adhy: Kehormatan Bagi Jatim Jadi Tuan Rumah
Menpora menyampaikan, tujuan kami berkunjung ke Madiun untuk menjadikan Madiun sebagai destinasi wisata silat dunia.
"Kita ini punya keunggulan yang tidak dimiliki oleh negara lain dalam cabang olahraga. Khususnya olahraga tradisional yang sekarang sudah menjadi olahraga prestasi dan sudah diakui pada tingkat dunia. Meskipun belum dipertandingkan di Olimpiade, tetapi di Asian Games 2018 akan dipertandingkan. Semoga di Olimpiade bisa dipertandingkan," ucapnya.
Pencak silat lahir dari Indonesia yang berkembang di seluruh nusantara. Bahkan negara lain ingin mengakuinya sebagai bagian dari sejarah lahirnya pencak silat.
Baca Juga: Imam Nahrawi Bebas dari Lapas Sukamiskin, Usai Jalani 7 Tahun Penjara
"Setiap saya ke luar negeri, saya selalu mengampayekan pancak silat, tarung derajat, dan sepak takraw. Sedangkan olahraga lainnya sudah sangat berkembang dan sudah punya negara masing-masing. Seperti karate, taekwondo, judo dan sebagainya," lanjutnya.
Berangkat dari itu, lanjut Menpora, ketika Jepang dan China ingin ekspansi untuk memasarkan produk-produknya, tidak hanya dengan perdagangan yang wajar dan dengan komunikasi bilateral antar negara dan swasta, tetapi ekspansinya lewat olahraga yang dimiliki oleh mereka. Karena itu, pencak silat Indonesia harus lebih dikuatkan lagi. Bawah pencak silat adalah sebuah komitmen besar dari pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk dikembangkan tidak hanya sebagai olahraga prestasi tapi menjadi industri.
"Pencak silat adalah industri besar. Tentu di semua daerah ada tapi sepengetahuan saya Madiun layak sebagai kampung silat dunia. Karena Madiun mempunyai sejarah yang begitu panjang dengan tragedi-tragedi masa lalu tapi juga punya banyak cerita bagaimana pencak silat yang ada di Madiun. Semua mengenal bahwa silat ada di Madiun. Kalau ini kita dorong bersama-sama dengan menteri perindustrian menjadikan sebagai induatri baru dan juga mengembangkan pencak silat sebagai bagian industri olahraga nasional," ucapnya.
Baca Juga: Polres Madiun Tetap Pantau dan Ciptakan Kondusifitas Usai Pembongkaran Tugu Silat
Menpora menyampaikan, kampung silat dunia yang ada di Madiun betul-betul berangkat dari niat yang tulus untuk masa depan bangsa dan untuk generasi setelah kita.
"Silat bukan tempat untuk bertarung dan berkonflik, tapi silat adalah tempat untuk mempersatukan dan sekaligus mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia," tutupnya.
Di Madiun sendiri ada sebelas perguruan pencak silat antara lain Persaudaraan Setia Hati Terate, Persuadaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo, Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad, IKS Kera Sakti, Ki Ageng Pandan Alas, Tapak Suci, Pro Patria, Persinas ASAD, Merpati Putih, Pagar Nusa dan Cempaka Putih. Di akhir acara Menpora disuguhkan atraksi dari 11 perguruan silat. (hen/rd)
Baca Juga: Tugu Perguruan Silat di Wilayah Hukum Polres Kediri Kota Mulai Ditertibkan dengan Sukarela
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News