SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Selama Jawa Timur menjadi provinsi, belum sekalipun provinsi di ujung pulau Jawa ini dipimpin oleh tokoh Nahdlatul Ulama. Fakta itu menjadi perhatian dari para kiai yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT). Karena itu, dari hasil rembuk yang mereka lakukan, disepakati sudah waktunya Jawa Timur dipimpin tokoh NU. Nama Khofifah Indar Parawansa pun direkomendasikan untuk maju sebagai Calon Gubernur Jatim pada Pilgub 2018.
Ketua Umum FK3JT, KH. Fakhrurrozi mengungkapkan, sebenararnya ada sejumlah tokoh NU yang berpotensi maju dalam Pilgub tahun depan. Di antaranya, yakni Saifullah Yusuf alias Gus Ipul (kini Wakil Gubernur Jatim), Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial), Abdul Halim Iskandar (Ketua DPRD Jatim), dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Mereka semua merupakan warga nahdliyin.
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
"Kami melihat salah satu dari tokoh-tokoh itu, hanya ada satu nama yang berpeluang maju didukung partai pendukung pemerintah, yaitu Khofifah," tegas pengasuh Pondok Pesantren Canga’an, Bangil, Pasuruan itu, Selasa (28/3).
Kiai yang akrab disapa Gus Fahrur itu menyatakan keseriusannya untuk mendukung pencalonan Khofifah sebagai Cagub Jatim. Karena itu, pihaknya berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) rela melepas Khofifah Indar Parawansa dari jabatannya sebagai Menteri Sosial (Mensos) untuk maju sebagai Calon Gubernur (cagub) Jatim.
"Untuk itu, kami akan menemui Pak Presiden untuk minta izin agar memberikan restu kepada Khofifah maju Pilgub Jatim 2018 mendatang," kata Gus Fahrur.
Baca Juga: Aksi Heroik Relawan Jalan Kaki ke IKN, Khofifah Titipkan Udeng Madura
Saat ini, Khofifah merupakan Menteri Sosial (Mensos) dalam kabinet kerja pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla. Karena itu, kata Gus Fahrur, FK3JT harus mendapat izin, serta restu dari presiden.
"Beliau (Khofifah, red) kan menterinya Pak Jokowi, jadi kami harus mendapat restu dari Pak Jokowi sebelum mendukung Khofifah di Pilgub Jatim," ujar Gus Fahrur.
Setelah mendapat izin dari presiden, menurutnya, Khofifah berpeluang besar didukung partai politik (parpol) pendukung pemerintahan. Yaitu Partai NasDem, Golkar, dan Hanura, terkecuali PDI Perjuangan. Sebab, PDIP berniat memiliki jagoan lain, yakni Tr Rismaharini (kini Wali Kota Surabaya).
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah
"Parpol yang bakal mendukung Bu Khofifah kan jelas, yakni parpol pendukung pemerintahan. Misalnya NasDem, itu jelas bakal mendukung beliau (Khofifah, red)," jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Satkorwil Banser NU Jatim, Gus Abid Umar menyatakan mendukung ijtihad para kiai untuk mewujudkan Gubernur Jatim dari kalangan NU. Alasannya, mayoritas warga Jatim adalah nahdliyin dan selama ini belum ada tokoh NU yang memimpin Jatim. Posisi Wagub Jatim yang selama ini dijabat Gus Ipul, menurut menantu Ketua PWNU Jatim, KH. Hasan Mutawakkil Alallah tidaklah cukup.
“Saya kira sudah saatnya warga NU memimpin Jatim, soal siapa figurnya kami serahkan kepada ijtihad para kiai. Ansor dan Banser tidak dalam posisi dukung mendukung, secara organisasi kami netral,” pungkas cucu KH. Zainuddin Jazuli, Ploso, Kediri ini. (mdr/rev)
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Tinjau Langsung Rekapitulasi Hasil Hitung Suara Pilkada Tingkat Provinsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News