PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Pasuruan menargetkan pemberantasan buta aksara 18.000 warga masyarakat Pasuruan bisa tuntas hingga akhir tahun ini. Untuk itu, Pemkab melalui Dinas Pendidikan berusaha menyukseskan program dasar membaca dan keterampilan. Tak tanggung-tanggung, snggaran yang disiapkan untuk program tersebut senilai Rp 7,9 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Iswahyudi, yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com menuturkan bahwa program tersebut sejatinya sudah dimulai sejak 2014. Ia mengklaim puluhan ribu warga sudah terbebas dari buta huruf dan kini bisa membaca dan menulis berkat program tersebut.
Baca Juga: Stadion Pogar Bangil Jalani Assesment Jelang Pertandingan Liga Nusantara, Ini Hasilnya
“Di 2017 ini, Dinas Pendidikan berencana akan menyelesaikan kekurangan dari program yang sudah digulirkan sejak tahun 2014,” kata Iswahyudi saat ditemui di kantornya, kemarin (27/3).
Menurutnya, program itu didasari atas banyaknya buta aksara di wilayah Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan data BPS tahun 2013, setidaknya terdapat 37.525 buta aksara di wilayah Kabupaten Pasuruan.
"Berangkat dari situlah, Pemkab menggulirkan program keaksaraan bagi warga yang mengalami buta aksara. Diawali tahun 2014, dengan pemberian pembelajaran keaksaraan dasar bagi 10 ribu warga. Mereka terbagi seribu kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang," paparnya.
Baca Juga: Petani di Lereng Bromo Temukan Ribuan Koin Kuno yang Diduga Peninggalan Dinasti Qing
Total anggaran yang digulirkan Pemkab mencapai Rp 3,6 miliar. Program itu berlanjut tahun berikutnya. Di mana, ada 10 ribu warga buta aksara yang kembali disentuh program tersebut, dengan anggaran yang sama.
Pada tahun 2016, kata Iswahyudi, pihaknya menerapkan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) yang merupakan lanjutan dari program Keaksaraan Dasar. Tak kurang dari 5 ribu buta aksara digandeng untuk mengikuti program tersebut. Selain dibekali pendidikan baca tulis, mereka juga diajari kemandirian atau kewirausahaan.
Total anggaran yang digulirkan tahun 2016 kemarin mencapai Rp 2,3 miliar. Sementara, tahun ini pihaknya akan menuntaskan program keaksaraan. Sebanyak 18 ribu warga buta aksara akan disentuh dengan program tersebut. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 7,9 miliar.
Baca Juga: Asik Pesta Sabu di Kontrakan, Warga dan Polsek Bangil Amankan 4 Pelaku
Sebanyak 15 ribu warga akan dibekali dengan program KUM sementara 3 ribu lainnya akan dibekali keaksaraan dasar. “Kalau yang benar-benar buta aksara, hanya tersisa 3 ribu dan akan kami entaskan tahun ini melalui program keaksaraan dasar. Karena, 14.525 warga buta aksara dari total 37.525 warga sudah ditangani Provinsi dan pemerintah pusat,” bebernya.
Saat ini, lanjut Iswahyudi, pihaknya masih proses verifikasi. Pihaknya mengestimasi pelaksanaan program tersebut dimulai bulan Juli. Bila terlaksana, pihaknya meyakinkan kalau buta aksara di wilayah Kabupaten Pasuruan bisa dientaskan.
Terkait hal ini, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Shobih Asrori, berharap agar program keaksaraan atau yang biasa disebut keaksaraan fungsional (KF) itu benar-benar memberi manfaat besar kepada masyarakat. Karena, mereka bisa dibekali pembelajaran baca tulis di samping pula program kewirausahaan.
Baca Juga: Warga Mojoparan Pasuruan Geger, Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus di Selokan
“Program ini juga berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia. Karenanya, sangat penting program ini dijalankan,” sampainya. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News