GRESIK, BANGSAONLINE.com - Jalan Betoyo-Pecuk, kecamatan Manyar, Rabu (29/3) siang tadi macet total. Pasalnya, jalan tersebut diblokir oleh ratusan warga Betoyo Kecamatan Manyar yang kembali turun jalan untuk berunjukrasa menuntut agar pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut.
Sambil berorasi, para pendemo membentangkan poster yang berisikan kecaman dan tuntutan. "Cuma ada di Betoyo, jalan seperti ini. Pemerintah cuma bisa berjanji," teriak Bashori, salah satu orator.
Baca Juga: Pemdes Kembangan Gresik Gencar Pavingisasi Jalan Lingkungan
Dalam orasinya, Bashori juga mengungkapkan dampak yang ditimbulkan akibat jalan yang rusak. "Kami merasakan, bagaimana warga mengalami sesak nafas dan mengalami kerugian ratusan juta akibat semua toko tutup hampir dua bulan," tukasnya.
Sementara Herlambang Zulfikar, ketua Tim Pelaksana perbaikan jalan BBPJN VIII Jatim kepada wartawan memastikan bahwa proses pengaspalan akan dimulai Rabu (29/3) malam nanti.
"Saya pastikan perbaikan paling lambat nanti Rabu (29/3), malam. Lelangnya sudah ada, bahkan alat berat sudah sampai di lokasi," katanya.
Baca Juga: Kerusakan Jalan Banjarsari-Kedanyang Akhirnya Diperbaiki
"Sesuai kontrak, pengerjaan proyek hingga bulan Oktober 2017. Semoga sebelum bulan itu bisa selesai," sambungnya.
Terkait janji dari BBPJN ini, Mohammad Wasid, salah satu warga Betoyo mewanti-wanti agar ditepati. "Jangan sampai janji ini dilanggar. Jika jalan tidak diperbaiki, kami akan demo lebih besar lagi," ancamnya.
Sementara Kapolsek Manyar, AKP Riyan Septia menyatakan demo berjalan tertib. "Kami kerahkan 50 petugas kepolisian untuk mengawal demo, kami berupaya agar massa tidak sampai menutup jalan," katanya.
Baca Juga: DPUTR Gresik Minta Kontraktor Perbaiki Kerusakan Jalan Penghubung Banjarsari-Kedanyang
Sekadar diketahui, dalam beberapa bulan ini, jalan nasional Daendels yang berada di Desa Betoyo-Pecuk dikeluhkan masyarakat karena kondisinya yang berlumpur saat hujan dan berdebu ketika cuaca panas. Warga sudah berkali-kali memprotes terkait kerusakan jalan ini, namun pemerintah tak kunjung memperbaikinya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News