Lahan Makam Keputih Overload, Dewan Minta Pemkot Tegas pada Pengembang

Lahan Makam Keputih Overload, Dewan Minta Pemkot Tegas pada Pengembang TPU Keputih

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tidak tegasnya Pemkot Surabaya terhadap para pengembang terkait pemenuhan lahan makam, mendapat kritikan pedas dari DPRD Jatim. Pasalnya, akibat ketidaktegasan ini, lahan makam milik Pemkot Surabaya di Keputih sering dimanfaatkan masyarakat perumahan untuk memakamkan anggota keluarganya.

Anggota Komisi A DPRD Jatim, Gatot Sutantra menegaskan saat ini kondisi lahan makam Keputih seperti wisata makam. Apalagi yang terakhir ada keinginan Pemkot memperluas lahan makam yang ada. Kalau itu direalisasikan maka dipastikan rumah warga akan dipenuhi oleh makam.

Baca Juga: Sebelum Dimakamkan di TPU Keputih Surabaya, Jenazah KH Roziqi Disalatkan di Dua Masjid

"Siapa yang tidak takut ketika rumahnya dikelilingi makam. Termasuk rumah saya yang posisinya dekat makam Keputih. Karenanya warga di sana menolak lahan makam yang ada diperluas. Sebaliknya Pemkot Surabaya harus tegas kepada para pengembang untuk menyediakan lahan makam seluas 20 persen dari total lahan yang ada," papar politisi asal Partai Hanura itu, Rabu (12/4).

Lebih lanjut dijelaskan, dengan keengganan para pengembang menyediakan lahan makam tentunya yang dirugikan masyarakat penghuni. Karena aturannya bagi para penghuni perumahan jika meninggal dunia maka wajib bagi mereka dimakamkan di lahan yang telah disediakan pengembang.

“Pemkot harus tegas dalam hal ini, karena dengan pengembang menyediakan lahan makam secara otomatis menambah ruang terbuka hijau (RTH) untuk Kota Surabaya,” imbuh anggota Dewan Jatim dari daerah pemilihan Surabaya dan Sidoarjo ini.

Baca Juga: Cerita Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 di Surabaya, Mandi Sampai Bawa HP

Terpisah, Ketua Komisi A DPRD Jatim, Freddy Poernomo mendukung penuh keinginan Gatot. Pasalnya, saat ini banyak pengembang tidak mau menyediakan lahan makam dengan alasan mereka khawatir perumahan yang dia jual tak laku. Tak heran banyak penghuni perumahan memakamkan keluarganya di Keputih.

"Sebenarnya lahan keputih digunakan untuk masyarakat Surabaya yang kesulitan mendapatkan laham makam. Tapi seiring perjalanan waktu ternyata banyak juga masyarakat perumahan yang memanfaatkan lahan di Keputih. Seharusnya Pemkot bersikap tegas, di mana mereka yang bertempat tinggal di perumahan dilarang menggunakan lahan makam di Keputih," tegas politisi asal Partai Golkar ini. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO