Satpol PP Ngawi Bakal Bersihkan Lokalisasi Berkedok Warung Kopi Remang-remang

Satpol PP Ngawi Bakal Bersihkan Lokalisasi Berkedok Warung Kopi Remang-remang Razia yang dilakukan di lokalisasi Alas Malang, Karangjati. foto: ZAINAL ABIDIN/ BANGSAONLINE

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) masih menanggung pekerjaan rumah (PR) dalam upaya membebaskan Ngawi dari warung remang-remang. Beberapa waktu lalu Satpol PP bersama instansi terkait mengobrak dua lokalisasi terselubung di Alas Malang Karangjati dan Dawuhan Jogorogo. Saat ini masih tersisa tiga lokasi yang ditengarai warung plus-plus dengan jasa esek-esek berbalut bisnis warung kopi.

‘’Ada di Kendal, Mantingan, dan Alas Pecah, Geneng,‘’ jelas Kasatpol PP Ngawi Rahmat Didik Purwanto.

Baca Juga: Jelang Akhir Ramadan, Satpol PP Ngawi Razia Kos

Didik sapaan orang nomor satu di Satpol PP mengatakan, ketiga lokasi tersebut sudah lama menjadi target pantauannya. Di Alas Pecah misalnya, membuat membuat warga gerah. Warga pun tidak sungkan untuk melaporkan praktik terselubung di Warung Ayu itu kepada pihaknya.

Bahkan usai melakukan pantauan, pihaknya pun sudah memberikan peringatan. Meminta agar pemilik warung tidak menberikan praktik plus-plus untuk tamunya. ‘’Peringatan itu sudah sekitar dua minggu atau sebulan lalu diberikan,‘’ ungkapnya.

Sedangkan dua lokasi lainnya, Kendal dan Mantingan pihaknya masih sekadar mendapatkan informasi. Pihaknya masih akan melakukan pantuan ke dua lokasi tersebut. Jika benar lokasi tersebut digunakan untuk praktek esek-esek, pihaknya bakal bergerak seperti penanganan lokalisasi terselubung ataupun warung remang-remang lainnya. Yakni peringatan, penutupan hingga pembongkaran.

Baca Juga: Gelar Razia di Rumah Kos, Satpol PP Ngawi Amankan 5 Pasangan Kumpul Kebo

‘’Sebagai langkah awal kami lakukan pendekatan terlebih dulu,‘’ tambahnya.

Menurutnya, keresahan warga atas keberadaan warung kopi plus-plus tersebut cukup beralasan. Warung remang-remang dengan jasa layanan adu desah itu dinilai menimbulkan efek domino. Baik bagi keharmonisan rumah tangga, suasana yang tidak nyaman, hingga menurunkan moral remaja sekitar lokasi. Efek tersebut bakal terasa seiring berjalannya waktu. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat berperan. Didik mengaku jika pihaknya bakal bergerak cepat. ‘’Targetnya tahun 2017 sudah bersih,‘’ tegasnya.

Kepala Satpol PP membantah jika tiga lokasi tersebut limpahan dari lokalisasi lainnya. Menurutnya, ketiga lokasi tersebut sudah lama ada. Hanya belum terindentifikasi oleh pihaknya. Lantaran pemiliknya cerdik menyembunyikan bunga-bunga malam yang menawarkan kehangatan bagi setiap pelanggan yang datang.

Baca Juga: Jumat Curhat, Polres Ngawi Siap Tertibkan Warung Remang-remang dan Balap Liar

Terlebih, lokasi tersebut kalah masyhur dibanding dua lokalisasi lainnya yang sudah ditutupnya, Dawung dan Alasmalang. ‘’Kemungkinan sudah alama ada, tapi tidak seramai di dua lokalisasi terselubung yang sudah kami tutup,’’ tegasnya. (nal/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO