SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Institusi pelayanan kesehatan di Kota Surabaya siap untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Di antaranya dengan memberikan akses berobat yang mudah kepada masyarakat. Di sisi lain, masyarakat di Kota Pahlawan juga diimbau untuk membiasakan hidup sehat.
Pesan itulah yang mengemuka dalam seremoni pembukaan Surabaya Health Season (SHS) 2017 di Taman Surya, Minggu (30/4) pagi. Kegiatan tahunan ini juga menjadi bagian dari rangkaian acara untuk menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724 pada 31 Mei.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Untuk tahun 2017 ini, SHS yang memasuki tahun ke tujuh penyelenggaraan, mengambil tema “Surabaya Sehat Melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan”.
“Untuk konsep SHS tahun ini lebih kepada gerakan masyarakat hidup sehat. Karenanya, selama Mei ini akan ada seminar untuk masyarakat awam terkait penyakit yang tidak menular,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita.
Selain itu, sambung Febria, institusi pelayanan kesehatan seperit rumah sakit, laboratorium hingga apotek, diharapkan semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan tersebut, selama Mei 2017, puluhan rumah sakit, klinik dan juga fasilitas kesehatan di Surabaya, akan memberikan pelayanan dengan harga khusus alias diskon untuk pelayanan kesehatannya.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Harapannya, semakin banyak masyarakat dari luar kota atau luar pulau bahkan mancanegara yang datang berobat ke Surabaya. Melalui SHS, Febria berharap masyarakat Surabaya dan sekitarnya akan bisa mengetahui potensi wisata kesehatan di Surabaya.
“Selama SHS, rumah sakit, klinik dan laboratorium di Surabaya juga akan memberikan diskon pelayanan. Besaran diskonnya antara 5-15 persen dan setiap rumah sakit bisa berbeda jenis pelayanan yang diberikan harga khusus,” sambung Febria.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika membuka SHS 2017 menegaskan, upaya untuk menjadikan Surabaya sebagai destinasi wisata kesehatan sudah berjalan on track. Bahwa, industri kesehatan di Surabaya terus meningkat. Dan yang terpenting dilakukan sekarang adalah menjaga standar pelayanan agar pasien dari luar kota, luar pulau atau bahkan luar negeri, percaya untuk berobat ke Surabaya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
“Saya yakin kita bisa karena potensi kita di bidang kesehatan sangat luar biasa. Kualitas dokter dan pelayanan kesehatan kita tidak kalah dengan negara lain. Standar itu yang harus kita pelihara. Kita tidak boleh lengah dan cepat puas. Tapi kita harus terus bergandengan tangan,” tegas wali kota.
Disampaikan wali kota, ketika standar pelayanan dijaga yang berarti pelayanan kesehatan di Surabaya sudah profesional, maka orang dari luar Surabaya ataupun luar Indonesia, tidak akan ragu untuk datang berobat ke Surabaya. Selain peralatan yang canggih, dokter dan perawat serta semua yang terlibat dalam industri ini juga harus memberikan yang terbaik.
“Bila kita layani dengan baik, senyum dan sabar, maka orang akan senang dan kembali lagi. Ayo berikan yang terbaik dari diri kita,” sambung wali kota.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Sementara Ketua Panitia SHS 2017, Dr Pudjo Hartono SpOG menyampaikan, SHS bisa menjadi momentum untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan di Surabaya. Maknanya, setelah gelaran SHS, pelayanan kesehatan tidak boleh turun tetapi terus meningkat. Harapannya, masyarakat bisa memiliki kepercayaan terhadap layanan kesehatan di kota/negeri nya sendiri sehingga tidak selalu berobat ke luar negeri.
“Dalam hal pelayanan kesehatan, Surabaya sebetulnya tidak kalah dengan Singapura, Penang, atau Thailand. Kita punya semua. Kita harus bergerak bersama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Sehingga masyarakat bisa tersenyum dengan pelayanan kesehatan, terlebih masyarakat dari luar Surabaya,” ujar Dr Pudjo.
Pria yang juga menjabat Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya ini menambahkan, sesuai dengan tema SHS 2017, untuk mewujudkan Surabaya Sehat, tidak melulu dengan cara kuratif alias pengobatan. “Masyarakat juga harus terbiasa hidup sehat melalui gerakan promotif dan preventif,” sambung Dr Pudjo. (yul/rev)
Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News