TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pecinta keris yang tergabung dalam komunitas Tosan Aji Megalamat mengadakan sarasehan di Senori, Minggu (7/5). Dalam kesempatan itu, para anggota memamerkan benda pusaka yang menjadi koleksinya, mulai dari keris maupun pedang peninggalan zaman kerajaan di Indonesia.
Ketua Megalamat Tuban, Huda Kurniawan mengatakan bahwa terbentuknya komunitas ini berawal dari kepedulian dan kecintaan beberapa anggota terhadap tosan aji seperti keris yang menjadi warisan dan kebudayaan leluhur bangsa. Hal inilah yang melatarbelakangi terbentuknya komunitas Megalamat.
Baca Juga: Selama Liburan Sekolah, Anak-Anak di Tuban Belajar Karawitan
Selain mempunyai hobi yang sama, para anggota komunitas Megalamat juga misi menjaga kebudayaan tosan aji yang saat ini mulai tersisihkan dan tidak dikenal oleh generasi muda di daerah.
"Ada 6 orang sebagai pendiri, dan memiliki puluhan anggota. Selain itu, komunitas ini sudah berjalan 3 tahun dan alhamdulillah sudah berbadan hukum," ujar Huda.
Kata Huda, sarasehan seperti ini digelar untuk mendongrak eksistensi pegiat kebudayaan di daerah, salah satunya keris. "Keris sudah menjadi cagar budaya dan sebuah warisan dunia. Sudah seyogyanya kita melestarikan," ujarnya saat ditemui BANGSAONLINE.com
Baca Juga: Beri Makan Monyet dan Ikan, Tradisi Sedekah Bumi Masih Lestari di Sendang Bektiharjo Tuban
"Keris asal Tuban memiliki keunikan tersendiri. Di Tuban ada pusaka jenis keris peninggalan era kerajaan Mataram berupa pusaka Keris Jalak, yang mana mempunyai keunikan dan berbeda dengan jenis keris dengan wilayah lain," terangnya.
Adapun sarasehan yang digelar kali ini mengupas tentang kondisi benda warisan leluhur yang cukup memprihatinkan. Di mana generasi muda cenderung tak tertarik untuk mempelajari dan mendalami kebudayaan asli dari Indonesia. (ahm/wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News