PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin meresmikan Kampus II IAIN di Desa Pintu, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, Rabu (10/5) lalu. Hadir dalam acara tersebut Direktur Pendidikan Tinggi Islam Nizar Ali, rektor UIN, IAIN dan STAIN dari seluruh Indonesia, Staf Khusus Menag Gugus Joko Waskito, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Syamsul Bahri, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Ponorogo, tokoh masyarakat, ulama, dan pimpinan pondok pesantren di Ponorogo.
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin dalam sambutannya menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik sistem kerja sama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dengan pondok pesantren. Dia mengatakan bahwa pondok pesantren merupakan basis dari pendidikan Islam.
Baca Juga: Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Al-Quran, Prof Aksin: Tak Boleh Penafsir Salahkan Penafsir Lain
"Banyak ponpes yang mengembangkan diri dengan mendirikan madrasah bahkan mendirikan perguruan tinggi," ujar menag.
Ia mengungkapkan saat ini ada 56 perguruan tinggi Islam negeri baik STAIN, IAIN maupun UIN di seluruh Indonesia yang akan terus dikembangkan oleh Kementerian Agama. "Sudah 32 PTKIN yang memperoleh dana SBSN guna membangun sarana prasarana perkuliahan," ucapnya.
Dalam peresmian ini, Menag didapuk meletakkan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Syariah IAIN Ponorogo dengan sumber dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 28 miliar di atas tanah seluas 6.600 hektare.
Baca Juga: IAIN Ponorogo Gelar Wisuda Perdana
Sementara Rektor IAIN Ponorogo Siti Maryam menyatakan bahwa Kampus II IAIN Ponorogo tersebut terdiri atas dua gedung baru yang digunakan sebagai gedung perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Gedung Fakultas Tarbiyah yang masing-masing memiliki 4 lantai dengan luas 5.120 meter persegi.
“IAIN Ponorogo berkomitmen untuk terus mengembangkan pembangunan fisik gedung dan juga penanaman nilai keislaman para mahasiwanya melalui kerja sama dengan pondok pesantren setempat,” ujar Siti Maryam.
Menurutnya, usai belajar di kampus dari pagi hingga siang, mahasiswa IAIN belajar kembali di pondok pesantren di sore harinya. Harapannya, IAIN Ponorogo dapat terus berkembang mengikuti perkembangan zaman dengan menghasilkan lulusan yang mampu menjadi warga negara Indonesia yang mampu mengisi kemerdekaan dengan kiprah terbaiknya.
Sedangkan, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni berharap peresmian kampus ini dapat memperkuat image Ponorogo sebagai kota yang religius.
“Ponorogo memiliki 256 pondok pesantren, sehingga layak disebut sebagai kota santri. Dari pesantren-pesantren yang ada mampu merubah Ponorogo dari kabupaten abangan menjadi kabupaten yang religius,” papar bupati. (yah/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News