MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Jaminan Standar Operasional Pelayanan (SOP) 3 menit per orang yang disampaikan Kepala BPJS Cabang Mojokerto, Susilawati Agustin, diragukan. Sebab, jika SOP tersebut efektif, maka antrean peserta BPJS yang mencapai 100-150 per hari akan tuntas empat sampai lima jam pelayanan atau sekitar pukul 12.00-13.00 WIB.
Nyatanya, hingga tengah hari Senin (15/5) tadi, antrean calon maupun peserta asuransi kesehatan ini mengular di ruang tunggu pelayanan.
Baca Juga: Senam Prolanis Meriahkan HUT ke-56 BPJS Kesehatan
Meski demikian, Kepala BPJS Mojokerto Susilawati Agustin punya asumsi sendiri. "SOP pelayanan kita 3 menit perrorang. Kalau ada antrean, maka itu lebih karena calon maupun peserta BPJS datangnya berbarengan hingga menumpuk di ruang tunggu," katanya saat jumpa pers, Senin (15/5).
Untuk memecahkan persoalan antrean ini, pihak BPJS Kesehatan setempat mengaku telah menerapkan sejumlah inovasi pelayanan. "Kami melakukan drop box, yakni dengan mendatangi langsung calon maupun peserta di ruang tunggu. Dengan demikian, maka calon ataupun peserta tidak perlu menunggu berlama-lama untuk dilayani. Sebab, seringkali mereka mengajukan diri sebagai peserta ataupun butuh informasi, sementara dia tidak membawa persyaratan secara lengkap," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Susilawati mengungkapan pihaknya akan meluncurkan program care center mulai 1 Juni mendatang. Kata ia, layanan yang awalnya adalah informasi BPJS ini bisa digunakan untuk pendaftaran kepesertaan BPJS.
Baca Juga: Upgrade Kompetensi BPJS Satu Faskes Mitra, BPJS Kesehatan Adakan Sertifikasi Service Quality
"Care center 1500-400 ini mencakup untuk pendaftaran kepesertaan sekaligus layanan tanya dokter. Sehingga bebas antre," ujarnya.
Meski demikian, Susilawati tidak berani menjamin layanan tersebut menghapus 100 persen antrean. "Tidak bisa 100 persen, ini hanya mengurangi. Dan sifatnya segmented. Masyarakat ada yang suka datang langsung ada pula yang mau telepon," tambahnya.
Untuk mendaftar melalui layanan care center, masyarakat harus menyiapkan nomor kartu keluarga, NIK, nomer tabungan BRI/BNI/Mandiri, no HP, alamat email. "Jadi tidak perlu antre, prosesnya cepat dan kartu BPJS akan kami antar kerumah," tambahnya.
Baca Juga: Ini Langkah BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto Tingkatkan Pemahaman Peserta soal JKN
Dalam kesempatan yang sama, Susi menjelaskan tingkat partisipasi BPJS di daerahnya masih rendah. "Jumlah peserta di Kota Mojokerto sebanyak 88.889 ribu atau 62 persen. Sedangkan Kabupaten Mojokerto 641.514 ribu atau 57.41 persen," paparnya.
Untuk itu, pihaknya akan mendatangi kecamatan-kecamatan untuk menjaring kepesertaan baru. Sehingga masyarakat akan mendapatkan pelayanan dengan mudah. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News