TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pemakaman Bripka Teguh Dwiyanto (45), seorang anggota Brimob Kompi I Batalyon A Resimen III Kedaung, Pemulang, Tangerang Selatan yang meninggal dunia akibat luka tembak di pelipis diwarnai isak tangis keluarga, Selasa (16/8).
Saat prosesi pemakamkan di tempat kelahirannya di Desa Jarorejo, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, isak tangis keluarga pecah. Terlebih, ketika jenazah saat akan diberangkatkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. Pihak keluarga tidak menyangka Bripka Teguh cepat meninggalkan mereka. Padahal, pada 1 Mei 2017 Bripka Teguh baru saja pulang untuk menghadiri tahlil 40 hari neneknya. Bahkan pada hari Minggu (14/5) sekitar pukul 16.00 WIB, ia sempat berbincang dengan keluarga dan mengatakan jika dirinya dalam keadaan baik.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
“Tidak menyangka kalau kepergian anak kami ini begitu cepat. Kini kami akan merawat kedua anaknya. Anak pertama Bintang Avansa (19) lulus SMA dan kedua Surya (4) yang saat ini masing di PAUD,” tutur Ruslan (70), ayah Bripka Teguh, dengan terbata-bata.
Sementara diungkapkan Prawi, Paman Bripka Teguh, hingga kini pihak keluarga belum mengetahui apa yang menyebabkan peluru tersebut bisa nyasar ke kepala hingga menyebabkan perdarahan hebat.
"Sejak bertugas selama 23 tahun mulai 1994 Teguh tidak pernah mengeluh sakit atau bermasalah dengan siapapun. Saya belum tahu mengapa sampai ada peluru di atas pelipis hingga menyebabkan keponakan saya itu," akunya.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Informasi dari pihak keluarga, jenazah Teguh tiba di rumah duka Selasa dini hari sekitar pukul 01.30 WIB setelah diberangkatkan dari Jakarta, Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB. Untuk pemakaman, dilakukan secara militer pada pukul 09.00 WIB diikuti Brimob Polda Jatim dan pejabat serta anggota Polres Tuban.(wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News