SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hampir sepuluh tahun Soekarwo memimpin Jawa Timur. Selama dua periode tersebut telah banyak jejak yang ditinggalkannya. Lalu bagaimanakah Jawa Timur nanti ketika ditinggal gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, puluhan tokoh asal Jawa Timur akan berkumpul untuk membicarakannya. Cangkrukan para tokoh dilaksanakan 23 Mei mendatang di Gedung Robotic Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya. Acara tersebut disiarkan secara live di Bios TV mulai pukul 19.00 - 22.00 WIB.
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
"Kegiatan ini terinspirasi oleh kebijakan-kebijakan populis yang dikeluarkan Pakde Karwo. Kebijakan-kebijakan ini perlu kita diskusikan pasca-turunnya Pakde. Masyarakat juga perlu tahu konsep pemimpin pasca Pakde Karwo, makanya acara Temu Tokoh Jatim ini kami siarkan secara langsung," kata Mas'ud Adnan, Direktur Bios TV, Selasa (16/5).
Alumni Magister Universitas Airlangga (Unair) ini menjelaskan, beberapa kebijakan-kebijakan populis itu antara lain pembebasan biaya Tol Suramadu yang baru beroperasi.
"Pakde itu kan usul kepada presiden agar Suramadu dibebaskan. Itu luar biasa, meski hasilnya yang dibebaskan khusus untuk sepeda motor, dan tarif untuk mobil turun 50%," tutur Mas'ud.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Alumni Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini menegaskan, kegiatan tersebut tidak untuk mendukung salah satu tokoh yang disebut-sebut maju dalam Pilgub Jatim 2018 mendatang.
"Kegiatan ini untuk mengetahui konsep pemimpin masa depan yang sesuai untuk masyarakat Jatim, setelah lengsernya Pakde Karwo," tandasnya.
Beberapa tokoh yang sudah memastikan hadir di antaranya, Khofifah Indar Parawansa (Mensos RI), Imam Nahrawi (Menpora RI), Soekarwo (Gubernur Jatim), KH. Dr. Ir. Salahuddin Wahid (Gus Solah) pengasuh pesantren Tebuireng), Prof Dr Mahfud MD (mantan ketua MK), Kombes Pol Dr Syafi'in (Mabes Polri, mantan Kepala Biro Umum Sekretariat Militer Presiden, mulai dari Presiden Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY dan Jokowi), Laksamana Madya Hari Bowo (mantan Wakasal, kini Komisaris Utama Pelindo III), A. Halim Iskandar (Ketua PKB dan Ketua DPRD Jatim), KH Hasib Wahab Hasbullah (Gus Hasib, pengasuh Pesantren Tambak Beras, deklarator Partai Berkarya), Suroso (Dirut Bank Jatim), Subawi (Dirut Bank BPR, Bank UMKM Jatim), Rendra Kresna (Bupati Malang, Ketua Nasdem Jatim), Budi Sulistiyono atau Kanang (Bupati Ngawi), Abdullah Azwar Anas (bupati Banyuwangi), Prof Warsono (rektor Unesa), Prof Joni Hermana (rektor ITS), La Nyalla Mattaliti (ketua Pemuda Pancasila Jatim), Nurhayati Assegaf (wakil ketua umum DPP Partai Demokrat dan anggota DPR RI), Hasan Aminuddin (mantan bupati Probolinggo dan anggota DPR RI Fraksi NasDem), Hj. Tantri (Bupati Probolinggo) dan Arum Sabil (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Tebu Indonesia).
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Sedang tokoh-tokoh yg masih dalam proses konfirmasi, Dahlan Iskan (mantan menteri BUMN), Alim Markus (Presdir Maspion Group), serta Edi Rumpoko (mantan wali kota Batu). (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News