Dinilai Bahayakan Kesehatan, BPOM Tarik Puluhan Makanan Berkemasan dari Supermarket di Kediri

Dinilai Bahayakan Kesehatan, BPOM Tarik Puluhan Makanan Berkemasan dari Supermarket di Kediri Salah satu makanan jenis pentol yang disita petugas karena belum tak mencantumkan tanggal kadaluarsa. foto: ARIF K/ BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Memasuki bulan Ramadhan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan sidak makanan dan minuman ke sejumlah supermarket yang ada di Kota Kediri. Hasilnya, BPOM menyita puluhan bahan tambahan makanan jenis ovalet karena tidak ada izin dari BPOM, melainkan hanya izin rumah tangga (IRT). Tidak hanya itu, BPOM juga menemukan pentol kemasan tanpa ada kode kadaluwarsa.

Dalam sidak itu, BPOM bersama Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Timur itu mendatangi sebuah supermarket yang ada di jalan Hayam Wuruk Kota Kediri. Satu per satu petugas kemudian memeriksa makanan dan minuman kemasan. Pemeriksaan meliputi tanggal kadaluwarsa, izin produksi, maupun bentuk kemasan rusak atau tidak.

Kepala seksi pemeriksaan BPOM Surabaya Joni Idris Setiawan mengatakan, makanan yang tidak ada izin BPOM, selanjutnya akan dibawa untuk diamankankan dan diuji di laboratorium. “Yang tidak ada izin kita bawa. Untuk pihak pengelola akan kita beri sosialisasi dan pihak produksi akan diberi peringatan,” ujarnya.

Selain mengamankan bahan tambahan makanan Ovalet, petugas juga mengamankan beberapa pentol yang tidak dilengkapi kode produksi maupun tanpa disertai tanggal kadaluwarsa. “Satu persatu kita cek, kalau memang tidak memenuhi standar jual, kita amankan,” ujarnya.

Dengan masih ditemukannya makanan yang tidak disertai izin produksi, terutama BPOM, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar lebih teliti lagi dalam memilih makanan dan minuman yang akan dibeli.

“Sebelum membeli cek tanggal kadaluwarsa, kode produksi, lihat kemasan rusak atau tidak dan juga harus ada ijin dari BPOM,” pesannya.

Untuk diketahui, selama bulan Ramadhan ini, BPOM akan kelililing ke sejumlah supermarket di daerah untuk melakukan pengecekan secara langsung. Sebab disinyalir masih banyak makanan dan minuman yang belum berijin ke BPOM. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO