Panit II Binmas Polsek Taman Ceramah Ramadan di Musalla Putri Aisyah Ketegan

Panit II Binmas Polsek Taman Ceramah Ramadan di Musalla Putri Aisyah Ketegan Suasana tarawih ramadan di masjid putri Aisyah, Ketegan Taman.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Da’i Kamtibmas sekaligus Panit II Binmas Polsek Taman Polresta Sidoarjo, Aiptu Marsudi menuturkan, jika ingin kuat, ingin dihargai dan ingin dikagumi oleh bangsa lain di dunia ini dan tidak mudah diadu domba antara yang satu dengan lainnya, harus gotong royong dan kerjasama dalam segala hal antara satu dengan lainnya.

Pernyataan itu disampaikan oleh Panit II Binmas Polsek Taman Polresta Sidoarjo, Aiptu Sumardi, saat memberikan pencerahan di musalla Putri Aisiyah Ranting Kelurahan Ketegan Kecamatan Taman Sidoarjo, usai menunaikan ibadah salat tarawih.

Baca Juga: Polsek Krembung - Orari Sidoarjo Bagikan 600 Takjil untuk Pengendara

"Sesungguhnya hamba yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa diantara kalian. Inilah yang dimaksudkan sebagai perekat persatuan dan kesatuan dalam sebuah bangsa," kata Marsudi, Sabtu malam (03/06).

Menurutnya, diciptakanya manusia laki-laki dan perempuan, berlainan bahasa, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa adalah untuk saling mengenal (berkeperluan) satu dengan yang lainnya (hablum minannas).

"Karena di sana ada hak dan kewajiban, toleransi, saling menghormati, saling menghargai, tidak ada diskriminatif, tidak ada dengki dan iri serta tidak ada kesombongan. Tentu hal itu akan membawa manfaat dan dijauhkan dari laknat. Maka otomatis hal tersebut? akan timbul saling percaya, mendatangkan kedamaian, rasa aman, pembangunan, kesejahteraan dan kerukunan," tuturnya.

Baca Juga: Polresta Sidoarjo Gelar Buka Bersama

Hal tersebut diatas, sambung Marsudi, tidak datang begitu saja seperti membalik telapak tangan, tapi harus ada usaha konkret dengan kemauan yang keras untuk menciptakanya. Bangsa ini dari kita, untuk kita sebagai karunia dan anugerah dari Allah SWT yang harus kita rawat dan kita jaga bersama.

"Karena kelak akan kita wariskan kepada anak cucu kita. Apapun yang dilakukan oleh warganya jika sifatnya hanya merusak dan tidak membangun, sama saja kita akan merobohkan rumah kita sendiri. Saat kita dan keluarga kita sedang ada di dalamnya alias bunuh diri, tidak ada untungnya," tutupnya. (cat/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO