SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wacana calon tunggal dalam Pilgub Jatim 2018 mendatang dinilai tidak sesuai dengan iklim demokrasi. Pasalnya, masih banyak tokoh di Jawa Timur yang pantas dan layak tampil dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Salah satu di antaranya Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jatim La Nyalla M Mattalitti yang dikabarkan siap maju dalam pilgub mendatang. Pengamat politik Mochtar W Oetomo pun menilai ini bisa menambah pilihan bagi masyarakat dan partai politik.
"Saya rasa wajar saja (La Nyalla maju pilgub). Dengan modal sosial dan politik yang dia miliki selama ini, pantas jika kemudian La Nyalla berniat running dalam pilgub," kata dosen di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Itu, Senin (5/6).
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Ia menerangkan, La Nyalla perlu "mengukur baju" dulu melalui survei. Pasalnya, selama ini nama La Nyalla tidak masuk atau tidak dimasukkan dalam beberapa survei yang pernah dilakukan.
"Tapi dengan ketokohannya selama ini, saya rasa La Nyalla punya modal popularitas dan akseptabilitas yang bisa dikembangkan untuk memperoleh elektabilitas," ungkap Mochtar.
Dia menilai saat ini tidak bisa dipungkiri untuk posisi calon gubernur, kans La Nyalla sangat berat. Namun jika untuk calon wakil gubernur lebih besar potensinya.
Baca Juga: Gus Miftah Beber Alasannya All Out Dukung Khofifah di Pigub Jatim 2024
"Masih butuh kerja keras. Popularitas barangkali mencukupi. Tapi untuk bisa dipilih, popularitas saja tidak cukup, mesti naik menuju akseptabel, disukai, didukung," tandasnya.
Mochtar menilai safari Ramadan yang dilakukan La Nyalla selama ini hanya mampun mendongkrak popularitas. Namun itu belum cukup untuk mendongkrak akseptabilitas, apalagi elektabilitas. Safari Ramadan dinilai sudah jamak dilakukan tokoh-tokoh lain, sehingga dari sisi politis kurang memiliki nilai lebih.
Untuk itulah, lanjut dia, perlu melakukan survei kebutuhan, keperluan dan kepentingan publik untuk dijadikan bekal bagi penyusunan program aksi pemenangannya.
Baca Juga: Sapa Ribuan Pekerja MPS Prigen, Khofifah Ajak Shalawatan dan Motivasi Jadi Perempuan Sukses
"Harus sesuai kebutuhan dan keperluan publik, bukan sesuai dengan keperluan dan kebutuhan tim sukses. Ingat, pemilih sesungguhnya adalah publi,k bukan tim sukses. Tugas tim sukses adalah membuat publik memilih calonnya," pungkas Mochtar.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Ketua MPW Pemuda Pancasila Jatim La Nyalla Mattalitti mengakui memang bersedia tampil di pilgub. La Nyalla mengatakan pada tahun 2018 mendatang jangan sampai hanya ada satu calon.
“Kalau memang benar ada satu calon itu pertanda kemunduran demokrasi di Jatim," kata Nyalla.
Baca Juga: Kunjungi Situs Ndalem Pojok, Risma Teteskan Air Mata
Kesiapan La Nyalla untuk maju bukan tanpa alasan. Ia mengaku sebenarnya juga sudah banyak didukung agar maju pilgub, namun belum bisa manyatakan kebersediaannya. Kini akhirnya ia menandaskan siap menjadi kompetitor Gus Ipul di pilgub tahun depan.
Meski demikian, La Nyalla merasa masih banyak tokoh lain yang punya potensi menjadi gubernur maupun wakil gubernur Jatim periode 2018-2023.
"Jawa Timur tidak hanya punya Gus Ipul. Masih banyak tokoh lain yang berpotensi di pilgub," ujar alumnus Universitas Brawijaya Malang ini.
Baca Juga: Dicurhati Pedagang Pasar Purwosari Makin Sepi Pembeli, Begini Solusi dari Khofifah
Terkait target yang diincar, La Nyalla belum bisa memastikan karena segala kemungkinanya masih terbuka lebar. Kemungkinan calon gubernur maupun wakil gubernur, masih harus ditunggu perkembangannya.
"Bisa saja saya bergandeng dengan Gus Ipul. Tetapi gus ipul tidak mau, bergandengan dengan saya," ucap dia.
Terpisah, DPW PAN Jatim juga menyatakan masih menggodok beberapa nama untuk didukung dalam Pilgub Jatim 2018. Selain itu juga masih dilakukan penjajakan koalisi dengan partai lain.
Baca Juga: Ke Pasar Jumat Legi, Khofifah Naik Delman Borong Jajanan Mochi hinggal Cenil Kreasi Warga Lokal
"Di internal kader PAN, nama-nama yang masuk bursa maju di Pilgub Jatim adalah Masfuk, Suyoto, Anang, dan Viva Yoga. Apakah mereka menjadi cagub atau cawagub itu tergantung pembicaraan dengan partai koalisi," jelas Bendahara DPW PAN Jatim Agus Maimun.
Agus mengakui salah satu penjajakan koalisi adalah dengan Partai Gerindra. Ia juga mengapresiasi usulan Partai Gerindra yang memunculkan nama pasangan Mahfud - Masfuk (MM) sebagai calon alternatif penantang Gus Ipul di Pilgub Jatim mendatang.
"Saya rasa itu kombinasi pasangan calon yang baik karena merepresentasikan tokoh akademisi dan blater," canda politisi murah senyum ini.
Baca Juga: Kunjungi Kampung Kripik Olahan Ayam di Sidowungu Gresik, Khofifah Pesankan Dua Hal Penting
Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad mengatakan bahwa pihaknya masih optimis Pilgub Jatim tidak akan hanya diikuti satu pasangan calon atau calon tunggal.
Di jelaskan Sadad, Partai Gerindra hingga saat ini terus melakukan komunikasi politik dengan parpol-parpol lain untuk membentuk koalisi supaya bisa mengusung pasangan calon alternatif penantang Gus Ipul.
"Bisa saja Pak Mahfud nanti kita pasangkan dengan Pak Masfuk ketua DPW PAN Jatim atau dengan Kang Yoto Bupati Bojonegoro yang juga kader PAN," ujar anggota Komisi C DPRD Jatim.
Baca Juga: Bersama Khofifah Hadiri Shalawat Akbar, Mas Iin Apresiasi Dukungan Bumi Sholawat
"Kami juga terus melakukan komunikasi politik dengan Partai Golkar, PKS, PPP, Nasdem maupun Hanura. Saya yakin partai-partai tersebut juga memiliki calon yang siap dipasangkan dengan calon yang disiapkan Gerindra," beber politisi asal Pasuruan tersebut. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News