PKS Pertimbangkan Hasil Survei untuk Rekom Cagub Jatim

PKS Pertimbangkan Hasil Survei untuk Rekom Cagub Jatim Ketua Umum DPW PKS Jatim, Arif Hari Setiawan (kiri) didamping Sekretaris Umum DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menjadi satu-satunya bakal calon Gubernur Jawa Timur yang sudah mengantongi rekom. Gus Ipul mendapat rekom itu dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Rekom dari PKB itu cukup untuk mengantarkan pejabat yang akrab disapa Gus Ipul itu menjadi kontestan Pilgub.

Namun, rekom dari PKB itu tak membuat Gus Ipul itu berpuas diri. Wakil Gubernur Jatim dua periode itu terus mengintenstifkan komunikasi politik dengan partai-partai politik yang ada di Jatim. Langkah itu ditempuh demi mendapatkan dukungan mayoritas dari kekuatan politik di Jatim.

Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi

Partai Keadilan Sejahtera salah satu partai politik yang didekati oleh Gus Ipul untuk merapat dalam koalisi besar. Namun PKS tampaknya tak mau terburu-buru mengambil keputusan politik untuk mendukung atau tidak mendukung calon tertentu, termasuk Gus Ipul. Meskipun diakui Gus Ipul sudah menjalin komunikasi politik dengan partai dakwah tersebut.

Ketua Umum DPW PKS Jatim, Arif Hari Setiawan mengungkapkan partainya punya parameter tersendiri dalam menjatuhkan rekom. Di antaranya hasil survei calon, sebab, target PKS dalam mengusung calon adalah kemenangan. Karena itu, popularitas dan elektabilitas calon menjadi mutlak.

"Target kami dalam mengusung calon adalah menang, karena itu hasil survei menjadi salah satu syarat untuk menjatuhkan rekom. Kalau elektabilitasnya tinggi, peluang untuk menang pun tinggi," tegas ketua Fraksi PKS DPRD Jatim periode 2009-2014 itu, Jumat (16/6).

Baca Juga: Gus Miftah Beber Alasannya All Out Dukung Khofifah di Pigub Jatim 2024

Mantan Calon Wakil Wali Kota Malang itu mengakui saat ini elektabilitas calon yang ada masih tergolong rendah. Bahkan belum ada yang menyentuh angka 50 persen, termasuk Gus Ipul sebagai kandidat incumbent. Padahal, bila mengacu pada Pilgub DKI, setahun sebelum pelaksanaan pilgub, Ahok sudah mengantongi elektabilitas di kisaran 70 persen. Tapi akhirnya kalah oleh pasangan Anies - Sandi yang muncul di detik-detik akhir pencalonan.

"Meskipun bukan syarat utama, tapi elektabilitas calon menjadi salah satu syarat yang menjadi pertimbangan DPP untuk mengeluarkan rekom," pungkas politisi asal Kota Malang itu.

Seperti diketahui, sejumlah lembaga survei telah merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon Gubernur Jatim. Dalam hasil survei itu, elektabilitas Gus Ipul yang tertinggi. Sementara calon favorit lainnya seperti Tri Rismaharini dan Khofifah Indarparawansa berada di bawah Gus Ipul. Namun meski popularitasnya tinggi, posisi Gus Ipul masih tergolong rawan. Pasalnya, elektabilitasnya masih di kisaran 30 persen. Bahkan dalam survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Gus Ipul hanya 13,1 persen. Padahal secara kalkulasi politik, incumbent jika elektabilitas di bawah 50 persen pasti kalah. (mdr/rev)

Baca Juga: PKS Jatim Sulap 1.040 RKI Jadi Posko Pemenangan Khofifah-Emil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO