SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Desakan dari organisasi Gerakan Muda Jawa Timur (GEMA Jatim) agar calon gubernur La Nyalla Mahmud Mattalitti maju lewat jalur perorangan mendapat dukungan dari Komunitas Pemuda Nusantara. Hal itu dinilai sesuai dengan karakter tegas dan berani yang menonjol di sosok La Nyalla. Hal itu disampaikan Ketua Umum Komunitas Pemuda Nusantara (KPN) Eko Saputra.
Dikatakan Eko, bila La Nyalla berkenan maju lewat jalur perorangan atau independen, maka keputusan itu selaras dengan sosok pribadi Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jatim itu yang independen dan tidak bisa diatur-atur oleh pihak lain.
Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten
“Padahal kita tahu kalau partai politik pasti ada kompromi dan deal politik. Sedangkan gagasan Pak La Nyalla sangat mendasar dan besar. Sehingga keputusan itu pasti jadi keputusan hebat dan berani. Pas dengan karakter Pak La Nyalla,” ujarnya, Kamis (27/7).
Komunitas Pemuda Nusantara juga meyakini Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jatim itu bakal menjadi kuda hitam sekaligus alternatif pilihan kelompok pemilih dari kalangan muda. Sebab, selain faktor figur La Nyalla yang semangat dan optimismenya identik dengan orang muda, juga tawaran program tentang keadilan sosial adalah isu mendasar yang hanya bisa dijalankan oleh gubernur yang tegas dan optimis.
“Karena itu wajar bila ada kalangan pemilih yang jenuh dengan figur yang itu-itu saja. Apalagi gagasannya standar dan umum. Sudah sering kita dengar di janji-janji pilkada. Berbeda dengan La Nyalla yang mengusung tentang keadilan sosial,” tandasnya.
Baca Juga: Janji Temui Agus, Gubernur Khofifah Malam Ini Kembali ke Surabaya
Ia juga menambahkan, dari beberapa riset dan kajian, tingkat kepercayaan masyarakat hari ini lebih kepada ketokohan figur calon, bukan kepada partai politik pengusungnya. Dalam beberapa riset di daerah, justru partai politik pengusung bisa menjadi faktor minus, apabila terjadi resistensi terhadap partai tersebut di masyarakat.
“Pilgub itu bicara figur, peran partai tidak terlalu dominan. Masyarakat akan cendrung melihat peforma calon dari pada partai pengusungnya,” pungkas Eko. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News