BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pembangunan SMP Negeri 3 Kota Blitar terus mendapatkan penolakan dari warga. Terakhir puluhan petani warga Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar membuat kuburan dan memasang nisan di areal persawahan desa setempat, yang rencananya bakal digunakan untuk pembangunan SMP Negeri 3, Kamis (3/7).
Kusrianto (69) petani di Kelurahan Tanggung, mengatakan aksi tersebut sebagai wujud protes warga terhadap rencana pembangunan SMP Negeri 3. Sebab, lokasi yang akan digunakan untuk membangun adalah lahan sawah produktif seluas 3 hektare yang saat ini menjadi tumpuan mata pencaharian mereka.
Baca Juga: Jaminan Sosial Diterapkan pada Modul P5, Siswa MAN 1 Blitar Diedukasi Program JKN
Selain Kusrianto para petani lainnya yang juga ikut aksi penolakan mengaku, sudah enam bulan mereka tidak mempunyai penghasilan. Apalagi sejak tiga bulan lalu, lahan yang mereka kerjakan tiba-tiba diratakan dengan tanah .
"Penolakan ini bukan tanpa alasan, masalahnya ini adalah lahan penghasilan para petani di sini. Kalau seperti ini kita mau hidup dari mana," ungkap Kusrianto, Kamis (3/8).
Lanjut Kusrianto, lahan persawahan seluas tiga hektare tersebut merupakan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), yang dilindungi UU No 41 Tahun 2009. Di mana dalam satu kali masa panen rata-rata didapatkan hasil sebanyak 12 ton padi.
Baca Juga: Bantu Akomodasi Pelajar, Dishub Kabupaten Blitar Gunakan Anggaran DBHCHT untuk Pengadaan 2 Bus
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Blitar mewacanakan kepindahan gedung SMPN 3 Kota Blitar dari Jalan Soedanco Supriyadi ke Jalan Ciliwung, Kelurahan Tanggung. Rencana itu sudah melalui kajian dan juga penelitian kurang lebih selama empat tahun.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar M Sidik mengatakan, SMPN 3 Kota Blitar direlokasi karena merupakan sekolah terbesar di area monumen PETA Kota Blitar dengan jumlah siswa terbanyak. Padatnya kegiatan SMPN 3 sering menyebabkan kemacetan di Jalan Soedanco Soeprijadi.
"Pemkot Blitar telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 90 miliar untuk pembangunan sekolah yang dilaksanakan secara bertahap atau multiyear tersebut," ungkap M Sidik.
Baca Juga: 8 SD Negeri Belum Dapat Siswa Baru, Disdik Blitar: Orang Tua Ingin Anaknya dapat Pendidikan Agama
Terpisah, Sekda Pemkot Blitar, Rudi Wijanarko saat dihubungi menyatakan, proses pembangunan akan tetap dilanjutkan. "Tetap kami lanjutkan, soalnya sudah ada di APBD. Sekarang masih tahap lelang dan dijadwalkan akan selesai tahun 2018 mendatang," jelasnya.
Menurut Rudi, rencana Pemkot Blitar sudah dilaksanakan dengan perhitungan matang. Itu semua untuk pembangunan pendidikan di Kota Blitar sehingga diharapkan peran serta masyarakat untuk mendukungnya. (blt1/tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News