JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Jombang memilih bersabar menentukan sikap politik untuk Pilkada 2018. Partai pimpinan Muhaimin Iskandar ini menjadikan peta politik Pilgub Jatim sebagai pertimbangan untuk menyatakan dukungan dalam Pilkada Jombang.
Hingga kini, PKB Jombang memang belum secara terbuka menyampaikan akan mendukung Nyono Suharli Wihandoko (Golkar) atau Mundjidah Wahab (PPP) yang sudah hampir dipastikan menjadi calon bupati Jombang 2018 mendatang. Atau, justru PKB akan mengusung kader sendiri sebagai cabup-cawabup.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Ketua DPC PKB Jombang, Mas’ud Zuremi mengatakan, pihaknya sudah melakukan diskusi terkait Pilgub Jatim dan Pilkada Jombang 2018. “Hasilnya (diskusi) yang Jatim, walaupun sinerginya PKB dan PDI-P selesai, yang Golkar sebelumnya sudah ke Gus Ipul (Saifullah Yusuf, Cagub dari PKB). Tapi, ternyata ada sedikit perubahan peta di Jawa Timur, sehingga untuk Jombang juga akan mengikuti peta di Jatim,” ujarnya awak media di kantor DPRD Jombang, Senin (28/8/2017).
Menurut Mas’ud, pihaknya akan melihat perkembangan dinamika politik terlebih dahulu sebelum menentukan sikap. “Yang jelas Jombang mengambil sikap wait and see hingga satu bulan ke depan,” lanjutnya.
Meski begitu, partainya tetap melakukan komunikasi dengan parpol lain. “Kalau terkait MoU (memorandum of understanding) dengan siapa, untuk sementara tidak dengan siapa. Tidak mengedepankan MoU, karena semua partai politik di tingkat kabupaten itu tergantung DPP. Manakala di tingkat Kabupaten/Kota mengadakan MoU dengan parpol lain, tapi ternyata DPP mengeluarkan rekom untuk orang yang di luar MoU, itu gimana. Tentu kita pikirkan dengan betul,” ungkap Mas’ud yang juga Ketua Komisi C DPRD Jombang tersebut. (rom)
Baca Juga: Gus Miftah Beber Alasannya All Out Dukung Khofifah di Pigub Jatim 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News