Lelah Lihat Manuver Politik Surya Paloh, Rachmawati Mundur dari Nasdem

Lelah Lihat Manuver Politik Surya Paloh, Rachmawati Mundur dari Nasdem Rachmawati Soekarnoputri saat didatangi Ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, di kediamannya di Jalan Jatipadang Raya, Jakarta, Minggu (22/6/2014). Saat itu Mahfud MD klarifikasi soal kontroversi ucapannya tentang Bung Karno

Jakarta(bangsaonline)Rachmawati Soekarnoputri akhirnya memilih mengundurkan diri dari keanggotaannya di Partai NasDem.

Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem itu sudah menulis sepucuk surat untuk menjelaskan pengunduran dirinya.

Ia juga telah meminta waktu bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk menyerahkan surat pengunduran diri itu.

“Saya mengundurkan diri. Surat pengunduran sudah saya disiapkan,” ujar Rachma dalam perbincangan dengan redaksi beberapa saat lalu (Selasa, 5/7).

“Saya minta Wakil Ketua Wantim menyampaikan ke Surya Paloh. Saya mau ketemu untuk menyampaikan surat pengunduran diri itu,” ujar Rachma lagi.

Dia menjelaskan, pengunduran dirinya berkaitan dengan perbedaan idealisme dan cita-cita antara dirinya dengan Partai NasDem.

“Kepentingan saya dan NasDem sudah bertentangan secara diametral,” kata pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) dan Universitas Bung Karno (UBK) itu lagi.

“Tidak ada masalah keluar dari NasDem. Nothing to lose,” kata Rachma.

Intinya, ia sudah merasa tidak satu cita-cita dan satu idealisme lagi dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Dalam perbincangan Selasa siang (5/8) putri Bung Karno yang juga adik dari Megawati Soekarnoputri itu mengatakan dirinya lelah menyaksikan manuver politik Surya Paloh dan elit NasDem yang sama sekali tidak memperlihatkan keinginan merestorasi Indonesia menuju kebangkitan yang hakiki.

“Apa yang mau direstorasi. Sekarang jelas terlihat menjadi proxy kepentingan kapitalis, kepentingan asing,” ujar Rachma.

Rachma berseberangan pendapat dengan Surya Paloh dan NasDem terkait dukungan terhadap PDI Perjuangan dan Joko Widodo dalam Pilpres 2014.

Rachma mengatakan, baik Mega, PDIP dan Jokowi setali tiga uang, tidak akan berani menghadapi kepentingan asing. Alih-alih, hanya akan menjadi kepanjangan tangan dari kepentingan asing, seperti yang terjadi ketika Mega berkuasa pada periode 2001-2004.

“Saya pikir saya tidak bisa lagi disitu. Tidak sesuai dengan idealisme saya,” kata Rachma lagi.

Rachma juga menyesalkan Surya Paloh yang tidak pernah membicarakan dukungan terhadap Jokowi itu melalui merkanisme partai. Menurut Rachma manuver Surya Paloh merapat ke Mega dan Jokowi adalah manuver pribadi.

“Tidak ada pembicaraan organisatoris mengenai koalisi. Tidak ada kajian mengapa koalisi dengan PDIP dan mendukung Jokowi,” demikian Rachma.

Sebelumnya beredar informasi bahwa Partai NasDem memecat Rachmawati Soekarnoputri.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella tidak mengiyakan. Ia masih merahasiakan materi konferensi pers tersebut.

"Tunggu saja di konferensi pers," kata Rio, Selasa (5/8/2014).

Rio mengungkapkan bahwa konferensi pers akan membahas terkait beberapa hal. Salah stunya tentang konsolidasi di dalam organisasi.

"Tentang konsolidasi organisasi," ucapnya.

Sebelumnya, Rachmawati Soekarnoputri mendeklarasikan Front Pelopor untuk mengawal gugatan Pilpres di MK. Rachmawati menganggap KPU terlalu terburu-buru mengumumkan rekapitulasi Pilpres.

"Jadi perkenankan saya ingin deklarasikan Front Pelopor, sebagai pendiri Partai Pelopor, sebagai cita-cita NKRI, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika," ujar Rachmawati di rumahnya, Jl Jati Padang Raya no 54, Jakarta Selatan, Kamis (31/7/2014).

Salah satu tujuan pembentukan organisasi tersebut adalah untuk mendukung proses gugatan Pilpres yang diajukan pasangan Prabowo-Hatta ke MK. Dia pun mengaku mengetahui langsung adanya kecurangan dalam Pilpres 2014.

"Dengan mengawal di MK dan PTUN, sudah ke DKPP juga. Disana (DKPP) sudah cukup bukti adanya pelanggaran di KPU saya mohon doa restu agar di Indonesia selamat. Saya juga minta pihak yang memasang spanduk ucapan 'selamat Presiden terpilih Joko Widodo' untuk diturunkan dulu sebelum keputusan MK. Saya minta dalam waktu 2 kali 24 jam," kata adik dari Megawati Soekarnoputri.

Rachmawati juga sudah pernah menerima Prabowo di kediamannya pada Jumat (16/5) lalu.

Sumber: rmol.com/detik.com/foto:kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO