Sidoarjo(bangsaonline)Sebuah pesan berantai berisi ajakan menghadiri
pembaiatan menjadi anggota Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq
and Syria-ISIS) di Indonesia beredar di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Pesan dalam BlackBerry Messenger tersebut mengajak masyarakat mendatangi
deklarasi dan baiat Khilafah Islamiyah pada Selasa, 12 Agustus 2014 sekitar
pukul 08.00 WIB sampai selesai. "Tempat di Masjid Hibaturrahman atau
Islamic Center Kecamatan Balongbendo," demikian tertulis dalam pesan
berantai, Selasa, 5 Agustus 2014.
Tema acara tersebut adalah “Sosialisasi Khilafah Islamiyah dan Baiat kepada
Pemimpin Tertinggi ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi”. Adapun yang bertindak sebagai
pemateri dalam acara tersebut antara lain Ustad Afifi Abdul Majid selaku
pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Jawa Timur, Ustad Fauzan Al-Anshori
selaku Pimpinan Anshorullah, dan M. Fahri, seorang jurnalis Al-Mustaqbal.
Dihubungi terpisah, takmir Masjid Hibahturrahman, Ustad Achwan Jemain,
membenarkan bahwa masjidnya akan dijadikan tempat baiat kepada Abu Bakar
Al-Baghdadi. Namun, acara yang semula dijadwalkan pada Selasa, 12 Agustus 2014
itu diundur sampai 17 Agustus 2014.
"Karena banyak anggotanya yang tidak bisa hadir," kata Achwan. Achwan
enggan memberikan penjelasan secara rinci siapa saja panitianya dan berasal
dari mana kelompok tersebut.
Sementara Gubernur Jawa Timur Soekarwo akan mengadakan
pertemuan dengan para tokoh masyarakat dan
kiai Jawa Timur untuk membahas tentang pergerakan kelompok ekstrimis ISIS di
Jawa Timur. Pertemuan akan digelar Kamis, 7 Agustus 2014 pukul 10.00 di gedung
Grahadi, Surabaya.
"Dalam pertemuan itu akan diputuskan langkah konkret yang akan dilakukan
pemerintah Jawa Timur bersama tokoh masyarakat dan para kiai soal ISIS,"
katanya usai halalbihalal di kantornya, Selasa, 5 Agustus 2014.
Pertemuan tersebut rencananya juga akan dihadiri oleh Kapolda Jawa Timur,
Forpimda, Pandam V Brawijaya, dan Kejaksaan Tinggi. Jika memang setelah pertemuan
itu diketahui keberadaan ISIS mengganggu NKRI maupun Pancasila, maka organisasi
itu akan dilarang. "Nanti tanggal 7 itu akan ada sikapnya pemerintah
setelah mendengarkan aspirasi dari 'bawah'," katanya.
Ketika ditanya bagaimana
temuan pergerakan ISIS di Jawa Timur, Pakde Karwo--panggilan akrab
Soekarwo--menolak menjelaskan seperti apa. Menurut dia, terkait informasi itu
akan dijelaskan oleh Kapolda Jatim dan Pandam V Brawijaya.
"Saya mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk mengikuti seruan yang
disampaikan oleh Menkopulhankam dan Kapolri bahwa di Indonesia ini tidak
diperbolehkan menganggu NKRI. Sesuai dengan konsensus politik dan konsensus
konstitusi UUD 45, siapa yang mengganggu NKRI dan siapa yang mengganggu
ideologi negara akan menjadi musuh negara," ujar dia
Pengamat terorisme Al Chaidar menyatakan ada anggota ISIS yang sudah kembali ke
Indonesia dan mempengaruhi banyak orang untuk bergabung. Al Chaidar mengaku
mengetahui informasi bahwa anggota ISIS telah berhasil membaiat sekitar 2 juta
orang di Indonesia. Menurut dia, kabar itu diperolehnya dari bekas anggota ISIS
yang pulang ke Tanah Air.
Pada 2013 diduga ada 56 orang Indonesia dari berbagai macam organisasi Islam
dan kelompok pedagang berangkat ke Irak untuk bergabung dengan ISIS. Mereka
bergabung saat pergi ke Arab Saudi untuk ibadah haji atau umrah. Dari jumlah
tersebut, sekitar 16 orang telah kembali ke Tanah Air dan melanjutkan proses
perekrutan di daerah masing-masing.
Baca Juga: 5,9 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp8,25 M Dimusnahkan Bea Cukai Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News