
LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Pemkab Lumajang dan UPT Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa Timur langsung turun tangan mengatasi jebolnya dam Kali Asem, akibat banjir bandang Semeru. Senin (9/10), tim itu datang ke lokasi dan melakukan penanganan.
Penanganan darurat itu dilakukan dengan menahan melalui tumpukan sak pasir. Langkah itu dilakukan menyusul ancaman banjir lahar hujan susulan kiriman dari Gunung Semeru yang datang sewaktu-waktu. Apalagi, kondisi DAM jebol tersebut membuat was-was warga yang bermukim di sekitar bantaran kali asem. Akibat banjir tersebut, sebagian pondasi rumah warga rusak.
Bupati Lumajang Drs. As'at Malik bersama Kepala UPT DPU Provinsi Jatim, Kepala BPBD Lumajang, Kepala DPUTR dan instansi terkait, menginginkan perbaikan, sehingga tidak meresahkan warga sekitar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang Ir Teguh Widjanarko mengatakan, BPBD, DPUTR dan UPT Pengairan Provinsi Jatim, akan melakukan penanganan terhadap tanggul yang jebol akibat banjir bandang.
"Kita telah melakukan koordinasi bersama untuk mengatasi tanggul jebol di sungai kali asem Minggu kemarin," kata Teguh.
Dari koordinasi telah dikepakati, penanganan tanggul akan dikerjakan oleh UPT DPU Pengairan Provinsi Jatim, sementara penanganan bangunan Dam akan dikerjakan oleh DPUTR Kabupaten Lumajang.
"BPBD akan membuat surat pernyataan bencana bupati, sebagai dasar penggunaan anggaran untuk penanganan darurat bencana," ungkapnya.
Teguh menambahkan, penanganan darurat bencana akan dilaksanakan dengan tahap yakni, tahap pertama menggunakan jumbo bag/sak, selama dua minggu oleh UPT DPU Pengairan Provinsi Jatim. Ini untuk mengamankan sementara tanggul/tangkis yang akan dilaksanakan pada hari Rabu besok.
Tahap kedua, menggunakan bronjong untuk pengamanan tanggul oleh UPT DPU Provinsi Jawa Timur. Bronjong itu, untuk pengamanan bangunan dam yang tersisa oleh DPUTR Lumajang.
"Penanganan darurat bencana ini masing-masing menggunakan dana BTT Tahun anggaran 2017 baik dari APBD Provinsi Jatim maupun APBD Kabupaten Lumajang," tuturnya.
Sedangkan untuk penanganan pembuatan tanggul permanen, akan dilaksanakan tahun depan menanti anggaran selanjutnya. "Dengan pembuatan tanggul darurat diharapkan bisa mengantisipasi banjir susulan yang bisa saja datang sewaktu-waktu," pungkasnya (ron/rus)