Demi Dongkrak Sektor Wisata, Bupati Madiun Rela Berfoto Pakai PDU di Hutan Pinus

Demi Dongkrak Sektor Wisata, Bupati Madiun Rela Berfoto Pakai PDU di Hutan Pinus Bupati Madiun Muhtarom dan Wakil Bupati Iswanto dalam sesi pemotretan.

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Demi mengoptimalkan promosi potensi pariwisata, orang nomor satu dan dua Kabupaten Madiun rela menjadi model sesi pemotretan di tempat wisata andalan. Pemotretan Bupati Madiun Muhtarom dan Wakil Bupati Iswanto dengan view hutan pinus di Nongko Ijo memakai pakaian dinas upacara (PDU) memang tidak lazim dilakukan.

Menurut Mbah Tarom, panggilan bupati, PDU digunakan merupakan bentuk komitmen daerah dalam mempromosikan destinasi wisata Kabupaten Madiun.

Baca Juga: Pj Bupati Madiun Pantau Harga Pangan Jelang Nataru

“Hari kerja kita keluyuran foto di alam pakai PDU. Pakai PDU ini tidak sembarangan, tidak ada peringatan, tidak apa. Kita pakai PDU pakai dasi ini juga bentuk komitmen kita. Jadi komitmen tidak sekadar perda, sekadar anggaran, tapi kita sebagai pelaku juga harus berkomitmen,” ujar Mbah Tarom.

Bentuk keseriusan Pemkab Madiun yang lain demi destinasi wisatanya juga sedang menggodok Perda Induk Kepariwisataan sebagai payung hukumnya, serta penjabarannya dengan peraturan bupati.

“Untuk pariwisata kita buat Perda Induk Kepariwisataan. Perda induk ini penjabarannya tinggal bupati untuk memayungi kegiatan kita,” tambah bupati Madiun.

Baca Juga: Kabupaten Madiun Raih Internasional Seoul Smart City Award, Berkat KPBU

Bupati juga berharap desa yang memiliki potensi wisata di tahun 2018 anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) wajib menganggarkan kegiatan. Ini demi mendongkrak pariwisata pendapatan asli daerah (PAD) dan pendapatan asli desa (PADesa)

“Dua hari kita lakukan sesi pemotretan dengan wabup. Agenda selanjutnya akan diset oleh pihak ketiga dan akan dijual via biro wisata via internet. Dengan adanya ini desa-desa yang mempunyai potensi wisata APBDes tahun 2018 harus dianggarkan karena memang boleh. Untuk urusan infrastruktur jalan urusan pemkab,” harap bupati.

Dia juga menegaskan, PAD dan PADesa tidak hanya berapa besar uang yang diterima pemda maupun desa, tapi lebih dari itu. Uang yang diterima masyarakat mempunyai multiplier effect pariwisata sehingga dapat dirasakan.

Baca Juga: Di Pertemuan dengan Insan Pers, Pemkab Madiun Ajak Sinergi Kesejukkan Masa Pilkada 2024

“Dari pariwisata yang ramai, masyarakat bisa berdagang. Karang taruna juga harus cerdas. Jika sudah banyak pengunjung, apa yang bisa dijadikan kenang-kenangan. Ini juga peluang,” tegas Mbah Tarom. (hen/rd) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO