Terduga Teroris yang Ditangkap di Ponorogo Rencanakan Serang Istana

Terduga Teroris yang Ditangkap di Ponorogo Rencanakan Serang Istana Densus 88 menggeldah rumah Hendrasti Wijanarko di Dukuh Bangunasri Desa Balong Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Selasa (24/10).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombespol F Barung Mangera SIK merilis hasil tangkapan terduga teroris di Ponorogo.

Dalam rilisnya di balai wartawan Polda Jatim, Selasa (24/10), Barung Mengeran mengatakan bahwa penangkapan itu dilakukan Densus 88 yang bekerja sama denga Polres Ponorogo terhadap HW alias Hendastri Winajarko (28) warga Jl. Rahayu RT 01/ RW 01 Desa Balong Asri, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.

Baca Juga: Terduga Teroris yang Diamankan Sudah 3 Tahun Ngontrak di Perum Grisimay, Kadang Ceramah di Masjid

“HW ditangkap atas sangkaan pada Undang-Undang (UU) terorisme yang sudah dilakukan pendeteksian sejak awal,“ ungkapnya.

Sementara barang bukti yang sudah diamankan, Barung mengatakan masih akan dilakukan dan identifikasi pengumpulan menyangkut tentang kegiatan-kegiatan tersangka terkait hubungannya dengan tindak pidana terorisme.

“Intinya tindak pidana yang berubungan dengan terorisme ini menjadi perhatian kita semua. Kita sampaikan kepada masyarakat untuk sama-sama kita mewapadai, bahwa masih ada jaringan dan terjadi yang berkaitan dengan tindak pidana ini di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Ponorogo

Saat ini tersangka sudah dibawa menuju Kombi C Brimobda Polda Jatim di Madium.

Sementara hasil pendalaman Densus 88, terungkap keterlibatan Hendrasti dengan Bahrun Naim yang menjadi otak penyerangan Bom Thamrin, Januari lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, mengungkapkan bahwa Hendrasti yang memiliki akun telegram Lir ilir kerap berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan Madiun.

Bahkan Hendrasti mampu membantu pernikahan antara dua terdakwa teroris yakni Nur Sholikin dan Dian Yulia Novi.

"Nur Sholikin menikah dengan Dian Yulia Novi (pelaku rencana bom bunuh diri Istana Negara) dinikahkan oleh napi teroris LP Madiun (Wiliam Maksum). Yang membantu pernikahan adalah Lir ilir (Hendrasti)," ujar Rikwanto melalui keterangan tertulis.

Rikwanto mengungkapkan bahwa sebelum pernikahan tersebut terjadi Nur Sholikin dan Hendrasti merupakan anggota grup telegram “Warkop”, yang di dalamnya juga terdapat Bahrun Naim, dan Khafid Fathoni.

Selain itu di dalamnya juga terdapat anggota yang semuanya pendukung atau simpatisan Jamaah Ansharut Daulah.

"Pada saat proses pernikahan, pelaku rencana bom bunuh diri Istana Negara melalui media sosial, mereka membuat grup telegram bernama 'Kulak Tahu', yang di dalamnya juga terdapat Bahrun Naim, dan Hendrasti Wijanarko," jelas Rikwanto. (ana/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO