PACITAN, BANGSAONLINE.com - Aksi tipu-tipu berkedok memesan kamar hotel terjadi di salah satu penginapan terkemuka di Pacitan, sekira pukul 19.00 WIB, Kamis (16/11). Itu dialami Andrian, salah seorang receptionis Hotel Permata II. Akibat peristiwa itu, pemuda 24 tahun tersebut harus kehilangan uang sejumlah Rp 100 ribu untuk membeli pulsa.
Andrian mengungkapkan, peristiwa itu bermula saat telepon di hotel tempatnya ‎bekerja berdering. Sontak saja, ia pun langsung mengangkat gagang telepon dan menyapa si penelepon tersebut.
Baca Juga: Polres Pacitan Ringkus Pengoplos BBM
"Orang tersebut mengaku bernama dr Wijaya dan bekerja di RSUD dr. Darsono Pacitan. Niatnya ingin memesan satu kamar saat itu juga," ujarnya kepada pewarta.
Tanpa menaruh curiga, Andrian bergegas mempersiapkan salah satu kamar sesuai pesanan si penelepon tadi. Namun belum usai menata kamar untuk tamu, orang yang mengaku sebagai dokter itu menelepon kembali dan meminta segera dijemput di rumah sakit.
"Saya sempat ditanyai nomor ponsel. Karena pelayanan konsumen, ya akhirnya saya berikan nomor hp saya ke orang tersebut," ceritanya.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Nenek di Desa Kayen Pacitan Ternyata Pesilat dan Suka Mempelajari Ilmu Klenik
Sesaat kemudian, Andrian pun bergegas menjemput orang tersebut ke rumah sakit. Baru berjalan beberapa meter, ponselnya kembali berdering.
"Saat saya angkat ternyata dr Wijaya yang menelepon. Ia meminta agar dibelikan pulsa paket internet atau reguler senilai Rp 100 ribu dengan dalih mau menyelesaikan banyak tugas. Tanpa pikir panjang, saya pun ke konter untuk mengisi pulsa ke nomor 081253432538. Orang tersebut berjanji akan mengganti," bebernya.
Tak hanya sampai di situ, orang tersebut kembali meminta mengisi pulsa ke hp milik temannya yang katanya juga sesama dokter. Andrian pun menuruti perintah orang tersebut.
Baca Juga: Tiga Pengedar dan Pengguna Pil Koplo Diringkus Satreskoba Polres Pacitan
"Namun yang kedua ini saya mulai curiga, katanya dokter tapi kok meminta isi pulsa dengan nominal seadanya. Uang saya tinggal Rp 20 ribu, karena itu tidak saya belikan dengan alasan habis," tuturnya.
Kaget tidak kepalang, begitu sampai di depan rumah sakit, ternyata si penelepon yang mengaku bernama dr. Wijaya itu tidak menampakan batang hidungnya. Saat ditanyakan ke satpam yang berjaga, sejak lama tidak ada satupun dokter yang menunggu jemputan.
"Kata satpam, semua dokter lagi meeting di dalam. Nggak satu pun dokter keluar ruangan atau menunggu jemputan," aku Andrian menirukan ucapan satpam rumah sakit.
Baca Juga: Polres Pacitan Gulung Pelaku Judi Online
Saat itulah ia baru menyadari, kalau dirinya tertipu. Andrian pun balik kembali ke hotel tanpa membawa si tamu yang memesan kamar hotel. (yun/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News