PACITAN, BANGSAONLINE.com - Status tanggap darurat yang telah ditetapkan Bupati Pacitan Indartato terkait musibah bencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi Selasa (28/11) malam lalu, dimungkinkan akan ditingkatkan. Rencana peningkatan status terkait kebencanaan di Pacitan itu didasarkan atas hasil identifikasi lapangan beberapa lokasi terdampak bencana serta masifnya jumlah korban tewas dalam musibah tersebut.
"Saat ini masih kita bahas, terkait peningkatan status tanggap darurat yang sejak Rabu (29/11) lalu telah ditetapkan bupati," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pacitan Windarto, disela-sela kunjungan Presiden ke-VI RI SBY, Jumat (1/12).
Baca Juga: Tanah Longsor Kembali Melanda Sejumlah Wilayah di Pacitan
Selain itu, mantan Sekretaris Badan Satpol PP itu menegaskan, agar masyarakat diseluruh wilayah Pacitan lebih waspada dan berhati-hati. Mengingat acaman badai cyclon delima dimungkinkan akan mampir juga ke Pacitan.
"Tiupan badai tersebut lebih kencang, dan disertai curah hujan cukup lebat. Karena itu kami imbau agar masyarakat, khususnya yang bermukim di titik-titik terdampak bencana lebih berhati-hati. Apabila hujan turun lebat selama lebih dari satu jam, diharapkan segera mempersiapkan diri untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," tuturnya.
Sementara itu, di sepanjang musibah bencana banjir bandang dan tanah longsor kemarin, setidaknya sudah tercatat sebanyak 22 korban tewas. Mereka berasal dari Kecamatan Pacitan, 5 korban, Kecamatan Kebonagung, 11 korban, Kecamatan Tulakan satu korban, Nawangan 2 korban, Tegalombo satu korban dan Arjosari dua korban.
Baca Juga: Abrasi Bantaran Sungai Grindulu di Desa Mentoro Ancam 64 Kepala Keluarga
Delapan dari korban tewas tersebut saat ini masih dalam proses pencarian. Mereka berasal dari Kecamatan Kebonagung 5 korban, Arjosari satu korban, Nawangan dan Tegalombo masing-masing satu korban. (yun/ian)
Berikut daftar korban tewas:
Baca Juga: Belasan Titik Jalur Arjosari-Purwantoro Mengalami Longsor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News