KENT, BANGSAONLINE.com - Steven Graves (53) ditemukan tewas berbaring di luar tendanya dengan seorang wanita pingsan di dadanya pada 22 Agustus di Flamefest, di Tunbridge Wells, Kent. Mereka berdua diketahui merupakan pengunjung Festival Fetish Seks di hutan.
Dugaan kuat mereka tewas usai menenggak MDMA (metilendioksi-metamfetamina) dengan dosis mematikan. MDMA ini di Indonesia dikenal dengan nama Ekstasi, E, X, atau XTC.
Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya
Steven Graves bertemu dengan seorang wanita di festival tersebut. Pasangan tersebut kemundian menjadi akrab dan mulai berkemah bersama. Hal ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan di Maidstone .
Mereka masing-masing mengambil pil yang ditawarkan orang asing yang mengatakan bahwa itu adalah ekstasi. Lalu mereka pun menenggaknya. Tak lama, Mr Graves tewas, sedangkan si wanita pingsan.
Geoffrey Smith, asisten petugas pemeriksa mayat di kota Kent , menyimpulkan bahwa kematiannya terkait obat-obatan yang melebihi dosis.
Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Mr Graves dulu bekerja sebagai teknisi konsultasi teknik Amec Foster Wheeler di Horsham, Sussex Barat.
Sebuah post-mortem menemukan bahwa Mr Graves mengkonsumsi "jumlah alkohol berlebih" dan laporan toksikologi menunjukkan bahwa dia memiliki 11,09 mg ekstasi dalam darahnya.
Mr Smith berkata: "Sudah jelas bagi saya bahwa almarhum meninggal karena menelan dosis mematikan MDMA dan itulah alasan kematiannya."
Baca Juga: Viral, Surat Suara di Taiwan Sudah Dicoblos Paslon Nomor Urut 3, KPU: Hoaks
Sekitar 250 orang diperkirakan menghadiri tahun kedua Flamefest atau yang dikenal dengan Festival Fetish Seks. Mereka berkemah di hutan, dan mengikuti berbagai acara erotisme.
Penyelenggara Helen Smedley menciptakan festival ini untuk menyatukan unsur-unsur yang paling murni dan paling hedonistik dari adegan seks.
Tiket dilaporkan seharga £600 dan termasuk akses ke area erotik, penjara bawah tanah yang sadis dan masokisme, musik, dan pertunjukan.
Baca Juga: Dampak Tak Pernah Ganti Celana Dalam
Sekelompok kecil orang yang bersuka ria diberi izin untuk berkemah lebih lama di lokasi setelah acara selesai.
Sementara Fetish Seks, menurut situs diskusi kaskus, adalah sebuah hasrat seksual terdahap suatu bagian tubuh, objek, atau kegiatan/gerakan pada tubuh. Ini merupakan sebuah "penyakit" psikologi yang membuat penderita fetishism (Fetishist) terobsesi pada bagian tubuh/objek/gerakan. Mereka mencintai hanya bagian tubuh itu, dan peningkatan hasrat seksual pada bagian bagian tertentu itu. Misalnya:
1. Bagian Tubuh: Mata, Hidung, Bibir, Ketiak, Pusar, dll
Baca Juga: Hindari Cara ini pada Wajan Antilengket Agar Tidak Cepat Rusak
2. Objek Pada Tubuh: kacamata, stocking, lingerine, korset, behel, dll
3. Gerakan Atau Kegiatan: mengibas rambut, berkeringat, anal, dll
Kenapa disebut dengan penyakit, karena penderita fetishism ini tidak akan tertarik selain objek dari fetish-nya itu sendiri (biasa disebut partialism). Misalnya seseorang Fetishist tertarik pada mata seorang wanita, dia tidak akan peduli bila wanita itu berwajah monster, cacat, atau yang lain. Bagi dia, mata wanita itu, sempurna.
Baca Juga: Beberapa Negara Terpanas di Dunia, Mali Capai 28,8 Derajat Celcius
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News