Usai Bencana, Daya Beli Perhiasan Merosot

Usai Bencana, Daya Beli Perhiasan Merosot Suasana di salah satu toko emas di Pacitan.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Harga emas perhiasan di penghujung tahun masih tinggi. Namun demikian, daya beli masyarakat Pacitan terhadap logam mulia cenderung turun. Persoalan tersebut lebih dipengaruhi kondisi perekonomian masyarakat, selain juga dampak terjadinya musibah bencana alam beberapa waktu lalu.

Muhamad Handoyo Saputro, salah seorang pemilik toko emas ternama di Pacitan mengatakan, sejak sepekan kemarin harga emas perhiasan kadar 24 karat masih stabil di kisaran RP 565.000 per gramnya. Demikian juga harga emas 22 karat masih stagnasi di kisaran Rp 475 ribu per gram.

Baca Juga: Soal Pemberian Keringanan Kredit, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pacitan Serahkan ke Perbankan

"Harga tersebut terbilang stabil. Tidak menurun juga tidak naik. Akan tetapi transaksi jual-beli memang sangat lesu. Apalagi minat beli masyarakat jauh menurun," katanya, Selasa (26/12).

"Kalau di Pacitan penyebab utamanya karena adanya musibah bencana alam. Sehingga masyarakat lebih terfokus ngurusi tempat tinggalnya yang ikut terdampak bencana. Namun kondisi tersebut dimungkinkan bakal segera pulih setelah masa recovery dan rehabilitasi tuntas," jelasnya.

Lebih lanjut, pengusaha keturunan Tionghoa ini menjelaskan, tahun sebelumnya saat mendekati liburan Natal dan Tahun Baru biasanya ada sedikit kenaikan animo pembelian emas. "Akan tetapi tahun ini memang benar-benar lesu," pungkasnya. (yun/rd)

Baca Juga: Harga Gula Pasir Kemasan Tembus Rp 22 Ribu per Kilogram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO