Intensitas Hujan Tinggi, 2 Tanggul Sungai di Sutojayan Blitar Rawan Jebol

Intensitas Hujan Tinggi, 2 Tanggul Sungai di Sutojayan Blitar Rawan Jebol Warga dibantu aparat TNI-Polri melakukan perbaikan tanggul darurat di Kali Unut dan Kali Bogel.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Memasuki bulan Januari 2018, intensitas hujan di sejumlah daerah sudah mulai meningkat, tak terkecuali di Kabupaten Blitar. Kondisi itu pun membuat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Heru Irawan mengingatkan sejumlah potensi bencana yang mungkin terjadi saat memasuki musim hujan. 

Tak terkecuali potensi banjir tahunan yang ada di Kecamatan Sutojayan, akibat jebolnya tanggul Kali Unut dan Kali Bogel. "Bagaimanapun kita tidak bisa memprediksi kekuatan alam, jika intensitas hujan tinggi potensi tanggul jebol yang berakibat banjir," jelas Heru Irawan kepada wartawan, Minggu (7/1/).

Baca Juga: Tim SAR Temukan Dua Korban Longsor di Kesamben Blitar dalam Kondisi Meninggal Dunia

Saat ini, lanjut Heru, pihaknya dibantu warga mengintensifkan pengecekan di tanggul Kali Unut dan Kali Bogel. Jika ditemukan ada yang perlu diperbaiki pihaknya langsung melakukan penambahan tumpukan karung berisi pasir untuk dijadikan tanggul darurat di masing-masing titik kali tersebut.

"Kita terus melakukan pengawasan kondisi tanggul untuk menghindari jebolnya tanggul darurat dan tetap siaga bencana banjir," tegasnya.

Heru berpesan agar tanggul kedua kali/sungai itu tidak jebol tiap kali memasuki musim hujan diperlukan normalisasi di kedua aliran sungai tersebut. Pendangkalan itu akibat aliran air bercampur lumpur dari bukit Tumpak Suru Desa Margomulyo dan Bukit Jurang Kendil di Kecamatan Panggungrejo. 

Baca Juga: Dua Korban Tanah Longsor di Kesamben Blitar Ditemukan Tewas

Alih fungsi lahan Jati berubah ke palawija itu menurutnya, membuat akar tanaman tidak kuat menahan tanah saat hujan deras tiba. "Lapisan tanah dan lumpur yang tergerus hujan, akan meluncur ke bawah bermuara di aliran Kali Unut. Di kemiringan sekitar 45 derajat, masyarakat membuka ladang yang ditanami palawija," ungkapnya.

Meski sudah ada kepastian dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pemerintah Provinsi Jatim normalisasi akan dilakukan tahun ini, Pemkab Blitar belum mengetahui kapan proyek normalisasi itu dimulai. "Apakah awal tahun, pertengahan, atau justru akhir tahun," tandas Heru.

Normalisasi Kali Unut dan Bogel itu rencananya akan dilakukan dengan system multiyears atau pengerjaannya lebih dari satu tahun dan ditargetkan selesai pada tahun 2019. "Sudah ada kepastian tahun ini namun kan kita belum tahu kapan dimulai," imbuhnya.

Baca Juga: Longsor di Blitar, Satu Korban Berhasil Diselamatkan, Tiga Lainnya Dalam Pencarian

Diketahui, tanggul Kali Unut dan Bogel selama ini memang hanya merupakan tanggul tradisional yang dibuat dari sesek bambu dan karung pasir. Tanggul tersebut rawan jebol apalagi jika curah hujan tinggi. Karena adanya pendangkalan dan penyempitan sungai, yang berakibat banjir menggenangi pemukiman warga serta area persawahan jika tanggul jebol. (blt1/tri/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO