KEDIRI – Aspirasi Para Gus (Asparagus) se-Jawa dan Madura (Jawara) dengan tegas menentang dan menolak masuknya segala bentuk gerakan Islam radikal yang bertentangan dengan ideologi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pernyataan ini di sampaikan pada acara halal bi halal dan silaturrahmi Asparagus Jawara ke-5 yang dilaksanakan pada Sabtu (16/8) malam di Pondok Pesantren Queen Al-Falach Ploso Mojo Kabupaten Kediri.
“Tujuan dari perkumpulan ini adalah membuat para santri semakin yakin bahwa kedepannya tokoh-tokoh yang dimulai dari para gus-gus ini yang Insyaallah akan menjadi seorang Kiyai dan memimpin umat ada kebersamaan yang kuat sehingga perjuangan khusunya NU ala Ahlussunnah Waljama’ah ini akan semakin kuat,” ungkap H. Achmad Hasbi atau yang akrab disapa gus Achmad selaku tuan rumah yang juga pengasuh pondok pesantren Queen Al-Falach Ploso.
Baca Juga: Napiter WBP Lapas Surabaya Ucapkan Janji Setia kepada NKRI
Lebih dari 200 orang Gus dari seluruh Jawa dan Madura turut serta menghadiri acara tersebut, Imam Nahrawi satu politisi PKB yang juga lahir dari kalangan pesantren. Kehadirannya pada acara tersebut adalah dalam rangka menyampaikan pesan dari Muhaimin Iskandar yang tidak bisa hadir mengikuti acara tersebut.
Dalam sambutannya ia menyampaikan pesan dari Muhaimin agar kalangan pesantren menyatukan niat, tekad, cita-cita dan harapan demi kejayaan islam dan kaum muslimin. Lebih lanjut Muhaimin juga berpesan agar kedepan kalangan santri dapat memberikan peranan mereka dalam birokrasi dan politik.
Asparagus adalah perkumpulan putra-putra kiyai atau yang akrab dijuluki ‘GUS’ oleh para santri pondok pesantren, awalnya perkumpulan ini hanya beranggotakan para Gus dari pondok pesantren di Jawa Timur saja, kemudian berkembang ke Jawa Tengah, Jawa Barat hingga pulau Madura. Perkumpulan ini bertujuan untuk menjalin silaturrahmi antar pondok pesantren sehingga memberikan sebuah sinergitas yang kuat dikalangan pesantren se Jawa dan Madura.
Baca Juga: Komandan Al Qaida Tewas dalam Baku Tembak melawan Militer AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News