KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kasus kematian puluhan unggas di Kota Mojokerto kini tengah dalam pendalaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat. Leading sektor yang membidangi pertanian, perikanan dan peternakan ini sempat mencurigai munculnya serangan wabah flu burung (H5N1).
Kasus kematian unggas itu terjadi di lingkungan Gununganyar, Kelurahan Gunung Gedangan, Lingkungan/Kecamatan Magersari. Belasan ekor ayam itu milik Kariman, Muliyat dan beberapa warga di Lingkungan Gunung Anyar.
Baca Juga: Pj Ali Kuncoro dan Ketua DPRD Kota Mojokerto Tinjau Logistik KPU Jelang Pilkada Serentak 2024
"Masih kami adakan penelitian. Hasil lab nanti akan membuktikan apakah itu H5N1 flu burung atau yang lain," kata Kepala DKPP Bappy Dwi Prasetyawan, Selasa (23/1).
Atas laporan warga ini pihak DKPP langsung menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) ke lokasi, untuk melakukan identifikasi dan antisipasi dengan melakukan penyemprotan dan pemeriksaan.
“Awalnya kita khawatir ayam yang mati itu diserang flu burung. Kasusnya ayam warga itu seperti terkena telo atau penyakit new castle diseases,” terangnya.
Baca Juga: 3 Raperda Hasil Fasilitasi Gubernur Jatim Turun, Pemkot Mojokerto Sodorkan 5 Raperda Baru
Happy juga mengatakan, pihaknya tetap melakukan penyemprotan langkah antisipasi yakni dengan penyemprotan disinfektan di sekitar lokasi.
Dalam kesempatan itu ia mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kebersihan kandang terutama dalam musim penghujan.
“Sekarang kan cuaca ekstrim dan setiap hari hujan, jadi kita himbau masyarakat menjaga kebersihan kandangnya jangan dibiarkan terlalu lembab,” terangnya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Melalui Dinsos P3A Rehab Rumah Warga yang Tak Layak Huni
DKPP juga menyiapkan tim reaksi cepat (TRC) untuk merespon laporan masyarakat. "Kami berharap masyarakat pro aktif, kalau ada hewan atau piaraan yang mati mendadak bisa melaporkan ke kami agar bisa segera kita tidak lanjuti,” pungkasnya. (yep/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News