KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kasus kematian puluhan unggas di Kota Mojokerto kini tengah dalam pendalaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat. Leading sektor yang membidangi pertanian, perikanan dan peternakan ini sempat mencurigai munculnya serangan wabah flu burung (H5N1).
Kasus kematian unggas itu terjadi di lingkungan Gununganyar, Kelurahan Gunung Gedangan, Lingkungan/Kecamatan Magersari. Belasan ekor ayam itu milik Kariman, Muliyat dan beberapa warga di Lingkungan Gunung Anyar.
Baca Juga: 5 Kelurahan di Kota Mojokerto Terdampak Banjir, Pj Ali Kuncoro Siapkan Sejumlah Langkah Penanganan
"Masih kami adakan penelitian. Hasil lab nanti akan membuktikan apakah itu H5N1 flu burung atau yang lain," kata Kepala DKPP Bappy Dwi Prasetyawan, Selasa (23/1).
Atas laporan warga ini pihak DKPP langsung menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) ke lokasi, untuk melakukan identifikasi dan antisipasi dengan melakukan penyemprotan dan pemeriksaan.
“Awalnya kita khawatir ayam yang mati itu diserang flu burung. Kasusnya ayam warga itu seperti terkena telo atau penyakit new castle diseases,” terangnya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Rapat Terbatas Penanganan Bencana, Pj Ali Kuncoro: Koordinasi dengan Pemkab
Happy juga mengatakan, pihaknya tetap melakukan penyemprotan langkah antisipasi yakni dengan penyemprotan disinfektan di sekitar lokasi.
Dalam kesempatan itu ia mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kebersihan kandang terutama dalam musim penghujan.
“Sekarang kan cuaca ekstrim dan setiap hari hujan, jadi kita himbau masyarakat menjaga kebersihan kandangnya jangan dibiarkan terlalu lembab,” terangnya.
Baca Juga: Proyek Fisik Pendukung Kolam Retensi Kota Mojokerto Segera Rampung
DKPP juga menyiapkan tim reaksi cepat (TRC) untuk merespon laporan masyarakat. "Kami berharap masyarakat pro aktif, kalau ada hewan atau piaraan yang mati mendadak bisa melaporkan ke kami agar bisa segera kita tidak lanjuti,” pungkasnya. (yep/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News