TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Bencana tanah longsor yang terjadi sekitar dua minggu lalu di ruas jalur Kampak-Munjungan berimbas pada naiknya ongkos angkutan barang menuju kecamatan Munjungan. Beberapa pedagang kebutuhan pokok serta pedagang material bahan bangunan kini mulai mengeluh terhadap kenaikan biaya transportasi angkut barang.
Happy Musafak pedagang material bahan bangunan asal Desa Munjungan sempat mengeluhkan naiknya biaya transportasi angkutan barang. Sebelum terjadi bencana longsor, biaya angkut barang material bahan bangunan biasanya Rp 300 ribu, namun pasca bencana tanah longsor kini harganya melonjak menjadi Rp 450 ribu.
Baca Juga: Pastikan Penanganan Infrastruktur Berjalan Cepat, Bupati Trenggalek Lakukan Peninjauan
Menurut Happy, naiknya biaya ongkos transportasi tersebut karena jalur yang ditempuh lebih jauh ketimbang jalur sebelumnya. Bila sebelum bencana tanah longsor jalur transportasi angkutan cukup melalu Kampak-Munjungan, kini harus melalui jalur kampak-Dongko-Panggul-Munjungan.
"Biaya angkut barang mengalami kenaikan, namun di satu sisi jumlah volume angkutan barang mengalami penurunan, hal ini di sebabkan adanya pembatasan angkutan barang oleh pemerintah setempat," ungkap Happy ketika dikonfirmasi lewat telepon, Rabu (31/1).
Alasan pembatasan angkutan barang tersebut kata Happy, karena pemkab tidak menginginkan jalur kampak-Dongko-Panggul-Munjungan yang dijadikan sebagai jalur alternatif mengalami kerusakan.
Baca Juga: Respons Positif Bupati Trenggalek soal Audiensi Pengembangan Potensi Daerah dan Kemaritiman
Happy menyampaikan akibat naiknya harga transportasi biaya angkut bahan material bangunan, dengan terpaksa ia pun menaikkan harga semen. Harga semen sebelum bencana tanah longsor harganya cuma Rp 47 ribu kini harganya naik menjadi Rp 49 ribu.
Tak cuma Happy, Siswoyo pedagang kelontong asal desa Tawing juga mengeluhkan adanya naiknya harga transportasi angkutan barang. Di sampaikan oleh Siswoyo biaya angkut barang dari Kampak-Munjungan yang semula Rp 450 ribu kini menjadi Rp 600 ribu.
"Jadi sebelum longsor harga angkut barang dari Tulungagung-Kampak-Munjungan hanya 450 ribu, sekarang karena jalurnya melalui kampak-Dongko-Munjungan naik menjadi 600 ribu," katanya.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Resmikan Kampung Indah Permai, Bupati Trenggalek Ucapkan Terima Kasih
Menurut Siswoyo kenaikan biaya angkut barang ini di karenakan jarak tempuh yang cukup jauh, bila sebelum bencana tanah longsor, waktu yang di butuhkan untuk angkutan barang berkisar kurang dari dua jam, namun kini karena rutenya cukup jauh bisa memakan waktu hingga tiga jam.
Kendati demikian Siswoyo tidak berani menaikkan harga kebutuhan pokok. Sama seperti Happy, Siswoyo pun pasca terjadinya tanah longsor tidak boleh mengangkut barang seperti biasanya.
Happy dan Siswoyo sama sama mengakui jika saat ini omset pendapatan mereka mengalami penurunan ketimbang hari hari sebelum terjadinya bencana tanah longsor. Mereka berdua berharap Pemkab segera memulihkan jalur tersebut, agar roda perekonomian kembali seperti semula. (man/ian)
Baca Juga: Bupati Arifin Tinjau Sungai Domerto yang Nyaris Rata dengan Tanah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News