TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Meninggalnya Ahmad Budi Cahyono, Guru Seni Rupa SMA 1 Torjun, Sampang, Madura, terus menuai aksi solidaritas dari para guru, seperti para guru di Kabupaten Trenggalek yang tergabung dalam wadah PGRI.
Ketua PGRI Trenggalek Munib mengatakan, aksi solidaritas para guru ini sebagai bentuk ungkapan perasaan senasib atas peristiwa yang dialami oleh almarhum Ahmad Budi Cahyono.
Baca Juga: Dinas Kelautan Dan Perikanan Trenggalek Raih Juara Umum LMSI Tingkat Provinsi Jatim
"Aksi solidaritas para guru di Kabupaten Trenggalek ini berupa menyisihkan sebagian rezeki untuk disumbangkan pada keluarga korban," ungkapnya, Jumat (9/2).
Jumlah uang yang berhasil dikumpulkan dari patungan para guru se-Kabupaten Trenggalek total mencapai Rp 88 juta lebih. Uang tersebut kata Munib, telah diserahkan Kamis (8/2) malam pada keluarga korban di Sampang Madura.
Munib berharap agar pemerintah mengeluarkan undang-undang tentang perlindungan guru. "Kita berharap agar pemerintah mengeluarkan undang-undang yang melindungi profesi para guru," pintanya.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Ketika disinggung mengenai masalah yang menimpa almarhum Ahmad Budi Cahyono, Munib menyampaikan bahwa sejatinya guru itu ketika mendidik dipastikan tidak memiliki niatan jahat pada siswanya.
"Profesi guru itu ketika menjalankan profesinya saya pastikan tidak ada niat jahat terhadap anak didiknya. Guru itu justru memiliki niat yang baik untuk siswanya," terangnya. (man/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News