BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Dander, Bubulan, dan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, diterjang banjir bandang dengan ketinggian berkisar 0,5 -1 meter. Banjir tersebut akibat curah hujan tinggi yang mengguyur sejak dua hari kemarin.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menjelaskan, di sejumlah desa, seperti Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Ngorogunung, Kecamatan Bubulan, banjir bandang sudah surut.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Akan tetapi, lanjut dia, saat ini banjir bandang masih melanda sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu dan Dander. Bahkan sebuah tanggul sungai di Desa Jajar, Kecamatan Sukosewu, kritis tergerus banjir bandang. "Tim BPBD sudah melakukan penebalan tanggul kritis di Sukosewu agar tidak jebol," kata dia, Kamis (22/2).
BPBD, lanjut dia, juga melakukan pendataan kerugian juga korban banjir bandang di sejumlah kecamatan tersebut. Beruntung dalam banjir bandang tersebut tidak ada korban jiwa.
Kepala UPT Pengairan Dinas Pengairan di Kecamatan Sukosewu, Bojonegoro Imam Musholi, menyebutkan banjir bandang melanda Desa Semawot, Kalicilik, Sukosewu, Sidodadi, Klepek, Sumberjo Kidul, di Kecamatan Sukosewu, dengan ketinggian berkisar 0,7-1 meter.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
"Air banjir bandang datangnya di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, pagi tadi sekitar pukul 03.00 WIB," ucapnya menambahkan. Akibat banjir bandang itu, lanjut dia, ratusan rumah warga di desa setempat terendam air bercampur lumpur dengan ketinggian berkisar 0,7 -1 meter.
Tidak hanya itu, menurut dia, para siswa SD di lembaga pendidikan di sejumlah desa semuanya libur, disebabkan sekolahannya juga terendam air banjir bandang.
"Belum ada warga yang mengungsi karena masih mengamankan barang-barang miliknya ke tempat yang lebih tinggi. Termasuk mengungsikan ternak sapi juga kambing. Ada ratusan ekor ternak yang diungsikan di tempat yang lebih tinggi," kata dia menjelaskan.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Air banjir bandang, lanjut dia, juga merendam jalan poros Kecamatan Temayang ke arah Kecamatan Sukosewu, sepanjang sekitar 3 kilometer dengan ketinggian air rata-rata 1 meter.
"Jalan poros Kecamatan Temayang-Sukosewu lumpuh tidak bisa dilalui kendaraan roda dua, juga roda empat," kata dia menjelaskan. Menurut dia, banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu itu, akibat curah hujan tinggi di wilayah selatan.
"Curah hujan di Dam Klepek, Kecamatan Sukosewu, sehari lalu hanya 54 milimeter. Ya, berarti banjir bandang akibat curah hujan tinggi dari wilayah selatan," ujarnya. (nur/rd)
Baca Juga: Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News