Dosen Unesa Tanamkan Semangat Entrepreneur sejak Usia PAUD

Dosen Unesa Tanamkan Semangat Entrepreneur sejak Usia PAUD TK Insan Mulia yang dikelola Mulyono (inset). foto:retno/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bekerja sebagai pengajar sekaligus pengusaha tempat makan dan villa, menggelitik Mulyono untuk membangkitkan jiwa entrepreneur kepada siswa PAUD, di sekolah yang didirikannya, yaitu Yayasan Insan Mulya, Kota Baru Driyorejo, Gresik.

Yayasan sekolah Playgroup, TK, dan SD yang didirikan Mulyono sejak 2001 ini memiliki sistem mengajar yang tidak hanya di dalam kelas, namun juga diperkenalkan ke dunia luar termasuk tata usaha.

“Saya punya prinsip kalau anak-anak diperkenalkan sejak awal dunia usaha, sedikit demi sedikit akan memoles kepekaan mereka terhadap peluang yang ada,” ucap Mulyono.

Berbasis contextual teaching and learning (CTL), atau berbasis pembelajaran dan pengajaran kontekstual, Mulyono juga mengajak siswanya untuk mengunjungi home industry, dan juga ikut belajar melalui pengusaha-pengusaha, seperti perusahaan kerajinan aksesoris ataupun indrustri membuatan tempura.

“Setiap semester, minimal 2 kali, sesuai kurikulum KBK (kurikulum berbasi kompetensi) yang memberikan pembelajaran wirausaha dan life skill education, saya mengajak siswa mengunjungi Home Industry,” tungkasnya.

Saat melakukan kunjungan, Mulyono akan menyuruh siswa-siswanya tanya jawab kepada pemilik usaha, kemudian melihat peluang dari home industry ini, sekaligus belajar mengenai wirausaha. Bahkan saat pergi ke tempat wisata sekalipun, Mulyono tidak akan lupa mengunjungi industri yang terselip dalam liburan siswanya, “Akan menarik jika saat berdestinasi wisata juga di padukan dengan pembelajaran,” ungkapnya.

Memiliki 40 karyawan dan guru untuk mengelola Sekolah Insan Mulya, membuat Mulyono berpikir membuka usaha yang mendukung kegiatan sekolah. Dosen Universitas Surabaya ini diketahui memiliki beberapa usaha dalam bidang kuliner dan pesewaan Villa yang berada di Pacet, Mojokerto.

Usaha kuliner yang dirintisnya yaitu restoran cepat saji yang bekerja sama dengan Quick Chiken dan telah memegang dua restoran sekaligus.

Sedangkan, memiliki villa menjadi alasan Mulyono untuk mendukung kegiatan sekolah Insan Mulya yang didirikannya, karena siswanya tidak perlu repot untuk mencari tempat menginap saat melakukan kegiatan LDKS. “Sebenarnya, muaranya itu. Mendukung kegiatan sekolah,” ucap dosen yang biasa di panggil Pak Mul itu.

Diketahui sedang menyiapkan lahan untuk perkebunan strawberry dan jamur, Mulyono berharap siswa ataupun pengunjung villanya juga mampu belajar mengelola perkebunan yang disiapkan. “Saya sudah siapkan sekitar 500 pot untuk mengelola strawberry,” jelasnya.

Bahkan Mulyono juga ingin mengajak mahasiswanya untuk bekerjasama menggeluti usaha budidaya strawberry dan jamur, dimana nanti mahasiswanya akan menjadi pembimbing saat ada kegiatan LDKS yang di laksanakan di villa miliknya.

Terlebih, Mulyono sangat optimis bahwa perkebunan strawberry dan jamur akan menjadi destinasi kunjungan yang berbeda, dan dapat menggaet wisatawan. “Mereka bisa mengelola hasil dari perkebunan, membuat sate jamur ataupun nasi strawberry misalnya,” ungkap Mulyono. (retno aw)

Sumber: *Retno A W