PACITAN, BANGSAONLINE.com - Mendekati musim panen, harga beras di Pacitan masih stabil tinggi. Petani pun sangat mengeluhkan kondisi tersebut, sebagaimana diungkapkan Hadi Purnomo, salah seorang petani.
Menurutnya, kenaikan harga beras membuat petani sangat kesulitan menjual hasil panennya. Sebab, daya beli masyarakat menjadi lesu, sekalipun kebutuhan akan beras merupakan kebutuhan primer yang harus mereka penuhi.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
"Harusnya kita senang saat musim panen harga beras melambung, tapi ini justru sebaliknya. Di saat mendekati panen raya, harga beras tetap tinggi. Petani ketir-ketir tak bisa menjual gabah panenannya," terangnya, Selasa (6/3).
Sipur, begitu pensiunan PNS yang sekarang ini beralih profesi sebagai petani tersebut mengungkapkan, harga beras panenan ada di kisaran Rp 14.000 per kilogramnya (kg).
"Mestinya saat sebelum kenaikan, harga beras paling tinggi di kisaran Rp 9.000 per kg. Kalau harga tak segera turun, petani sangat kesulitan menjual. Sementara di pasaran beras panenan dari luar daerah cukup banyak masuk di Pacitan," keluhnya.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Terkait persoalan tersebut, ia berharap segera ada penyikapan pasar agar petani di Pacitan bisa lebih berdaya. (yun/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News