Surabaya-(BangsaOnline)
Harapan masyarakat Surabaya untuk bisa menikmati keindahan dan keasrian hutan kota yang ada di Sidorejo, Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal, harus ditunda dulu. Selain areal di sana belum siap, ternyata juga akses masuk ke sana sangat sulit karena harus melewati rel ganda atau double track. Sebenarnya lokasi hutan kota Pakaldengan luas 6 hektar ini sangat strategis karena jaraknya sekitar 500 meter dari jalan raya. Hanya saja untuk menuju ke sana banyak orang kesasar karena tak adapapan penunjuk arah yang permanen. “Ya, akses ke hutan kota itu masih sulit. Untuk masuk ke lokasi hutan kota yang berdiri di atas tanah eks kas desaini, harus melewati jalan kampung yang sempit dengan lebar 3-4 meter. Akses yangsempit kendaraan roda empat akan mengalami kesulitan menuju ke sana,” kata Imron, warga Pakal, Senin (25/8).
Menurutnya, kKondisi ini diperparah akses jalan kampung yang menuju hutan kota itu terbelah denganadanyarel ganda.Untuk bisa melewati rel ganda ini hanya sepedamotoryang bisa. Sedangkan untuk roda empat jangan harap bisa melintasi perlintasan rel KA di sana, karena posisi rel yang tinggi bisa membuat mobil nyangkut. Ini terjadi karena jalan yang melintas rel KA tersebut masih darurat.Sebab, untuk bisa melintasi rel,hanya ada gundukan tanah dengan lebar sekitar 50 cm sehingga hanya sepeda motor saja yang bisa lewat.
Baca Juga: Aksi Tanam Pohon Bambu Warnai Musancab Serentak PDIP Trenggalek
“Kalau yang punya mobil hendka ke sini, ya harusharus parkir di pinggir jalan raya. Setelah itu jalan kaki lewatjalan kampung,”cetus Imron.
Selain itumereka harus super hati-hatiketika melintasi perlintasan KAtersebut tak ada palang pintu.Dan juga tak ada penjaga perlintasannya. Karenanya, warga yang melintas di sana harus toleh kanan-kiri untuk melihat apakah ada KA yang melintas atau tidak.Setelah melintasi rel, pengunjung harus melewati jalan darurat beberapa puluh meter. Setelah itu sampai di lokasi. “Yang membahayakan ini adalahakses jalannya melewati rel. Sayangnya sampai sekarang masih darurat sehingga saat melewati rel, harus waspada,” ucap Fauzi,warga Pakal.
Sementara kondisi hutan kota sendiri masih gersang karena tanaman yang ada masih kecil. Dankalau ada tanaman peneduh, ada beberapa saja. Itu pun dekat dengantambak. Selain itu, di sekitar tambak itu sendiri sudah dibangun joglo sehinggamasyarakat yang memancing bisa berleha-leha di joglo yang cukup bagus tersebut.
Ketika dikonfirmasi keKepala Dinas Pertanian Kota SurabayaJustamaji, tak berhasil dihubungi.Sementara itutahun berdasarkan data, Dinas Pertanian mengalokasikan anggaran Rp 190 juta untuk tanaman buah hutan kota Pakal. Hal ini dilakukan untuk menspesialisasikan hutan kota Pakal sekaligus sebagai hutan tanaman buah. Mulai dari buah mangga, durian, dan sebagainya. Hutan kota ini diharapkanmenjadi tempat bersantai dan bermain anak-anak. Dimana masyarakat bisa menikmati kesejukan hutan kota bersama keluarga dalam mengisi hari liburnya.
Selain itu Pemkot Surabaya berencana merealisasi pembangunan hutan kota Pakal tahap II seluas 6,5 hektare. Pembangunan hutan kota tersebut kelanjutan dari pembangunan hutan kota Pakal tahap I. pembangunan hutan kota tahap II memakan anggaran mencapai sekitar Rp 29 miliar. Hutan kota Pakal II akan difungsikan untuk tanaman mencapai 70 persen dan 30 persen merupakan bangunan edukasi mulai dari arena bermain, bersantai, kuliner, dan bangunan perkantoran. Mengingat besarnya kebutuhan anggaran pembangunan hutan kota Pakal tahap II,, diperkirakan baru tahun 2015 rencana tersebut baru direalisasi. Ini setelah dalam APBD tahun 2014 belum ada alokasi anggaran untuk pembangunan hutan kota Pakal tahap II.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News