BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan laporan kinerjanya selama satu tahun kepada Anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi. Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) tahun anggaran 2017 itu disampaikan di Sidang Paripurna di Gedung DPRD Banyuwangi, Kamis (5/4/).
Dalam sidang paripurna itu, selain dihadiri Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Ketua DPRD I Made Cahyana Negara, wakil ketua dan anggota DPRD, juga dihadiri oleh Forpimda serta semua pejabat SKPD mulai dari kadis, camat hingga lurah dan kades.
Baca Juga: Pemkot Kediri Studi Tiru Layanan Aduan 112 dan SP4N LAPOR! ke Pemkab Banyuwangi
Dalam laporannya tersebut, Anas menyebutkan sejumlah capaian kerja yang telah berhasil dicapai Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Yang pertama bidang pendidikan. Bidang yang menjadi prioritas pertama pembangunan daerah di Banyuwangi ini menghasilkan capaian positif.
Dengan memunculkan dua inovasi yang digagas pemkab, yakni Gerakan Daerah Angkat Anak Putus Sekolah (Garda Ampuh), yang sudah mengetaskan 5.093 anak putus sekolah dari 5.191 jumlah anak putus sekolah yang terdata.
Program Siswa Asuh Sebaya (SAS), yang mendorong empati dan solidaritas di kalangan pelajar ini berhasil mengumpulkan dana hingga Rp 12,8 miliar dengan menjangkau lebih dari 20.000 siswa.
Baca Juga: Bupati Banyuwangi Gelar Halalbihalal Bersama Ribuan Pegawai Pemerintah
"Dua program itu membentuk generasi muda yang berkualitas dan mampu membantu mengembalikan anak muda Banyuwangi terus bersekolah," terang Anas.
Pemerintah juga berinovasi menciptakan program pro-poor untuk mengentaskan kemiskinan.Dengan memunculkan beberapa program seperti call center lansia miskin sebatang kara, program rantang kasih dan program bedah rumah.
Dengan cara menggandeng sinergi berbagai pihak, pemerintah juga mengoperasikan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang disewakan kepada masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca Juga: Dongkrak Pencatatan KI Komunal, Kemenkumham Gandeng Pemkab Banyuwangi-Dewan Kesenian Blambangan
"Dengan cara ini kemiskinan menurun 8,64 persen dari angka 8,79 persen. Hasil data rilis Badan Pusat Statistik (BPS)," ungkapnya.
Anas mengatakan, pertanian dan pariwisata juga membantu pertumbuhan ekonomi Banyuwangi, karena sifatnya inklusif terkait langsung dengan sektor kosumsi rakyat. Angka pariwisata meningkat cukup siginifikan dari 9,08 persen pada 2011 menjadi 9,55 persen pada 2017.
"Ini bisa dilihat dari jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Banyuwangi. Dari 865 ribu orang pada tahun 2012, kini menjadi 4, 9 juta orang pada tahun 2017. Capaian positif ini sebagai hasil dari implementasi program-program inovatif yang didukung berbagai stakeholder," jelasnya.
Baca Juga: PTPN dan KAI Gelar Program "Relawan Bhakti BUMN"
Selanjutnya, nota pengantar LKPJ yang memaparkan pelaksanaan program dan kegiatan Pemkab Banyuwangi tersebut diserahkan oleh Bupati Anas kepada Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi I Made Cahyana Negara. Setelah diserahkan, Dewan akan mengevaluasi untuk memberikan saran maupun kritik yang nantinya bisa dijadikan bahan perbaikan oleh eksekutif. (gda/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News