PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura (Unira) melakukan audensi terhadap Polres Pamekasan terkait lambannya pengungkapan kasus pembunuhan Sri Banowati Ningsih (50), Senin (9/4).
Menurut Ketua BEM Unira Pamekasan Muhammad Ayus, kasus yang menimpa Sri Banowati Ningsih diduga menjadi korban pembunuhan di rumahnya, Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan pada Senin (29/1) lalu sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan di Indonesia, Polres Pamekasan Tanam Bibit Jagung
“Kejadian terhadap kasus yang menimpa ibu Banowati yang sudah berbulan-bulan belum juga terungkap,” tutur Muhammad Ayus.
Karena itu, pihaknya mendesak Polres Pamekasan agar segera menangkap pelaku pembunuh Banowati. “Apabila tidak direspon kami akan melakukan aksi besar-besaran dengan tembusan terhadap Kapolda Jatim dan Kapolri,” tegas Ayus.
Sementara itu, Kaur Bin Ops Kasatreskrim Polres Pamekasan Iptu H. Sutiyono menjelaskan bahwa pihaknya dalam kasus ini sudah melakukan pemeriksaan sebanyak 24 orang.
Baca Juga: Sukseskan Program Presiden Prabowo, Polda Jatim Datangi Polres Pamekasan
“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 24 orang saksi termasuk saksi ahli forensik untuk segera mengungkap kasus pembunuhan tersebut,” pungkasnya.
Seperti yang telah ramai diberitakan, pengungkapan kasus pembunuhan Banowati banyak dikeluhkan masyarakat, baik tokoh masyarakat sekitar kejadian maupun dari aktivis dari kabupaten gerbang salam itu. Pasalnya, penyidikan atas kasus Banowati dinilai lamban. (err/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News