MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Proyek normalisasi Kali Sadar di Kota Mojokerto yang mulai digelar Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas sejak dua pekan lalu memicu keresahan warga. Sejumlah warga di kawasan Lingkungan Tropodo, Kelurahan Meri, Kecamatan Magersari. Mereka mengeluhkan dampak pengerukan senilai Rp 350 miliar tersebut.
Kekuatiran warga terhadap kemungkinan banjir akibat dijadikannya aset tanah pemkot setempat di Kedungsari sebagai tempat pembuangan lumpur atau spoil bank langsung direspon kalangan DPRD. DPRD sendiri kini juga tengah menengahi keluhan warga terhadap upaya antisipasi banjir yakni dengan pembuatan saluran buang pasca pengurukan tanah produktif tersebut. Juga, pembersihan jalan raya dari lumpur yang jatuh selama proses buang.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Tebar 35.000 Benih Ikan Bersama WWI Regional Kediri di Sungai Brantas
"Jadi kita memediasi dan mencarikan solusi terkait kekuatiran banjir akibat pengurukan aset pemkot di Kedungsari. Dan kami kira sudah ada titik temu antara warga dengan pemkot selaku fasilitator,"ujar Ketua DPRD Kota Mojokerto, Febriana Meldyawati, Minggu (15/4).
Keluhan warga ini mendapat respon positif dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) normalisasi Kali Sadar, Ali Tri Hariyanto. Dalam kesempatan itu, BBWS berjanji akan memperhatikan dan mengambil sikap untuk menekan persoalan yang timbul.
"Kami merespon dan memperhatikan keluhan warga. Dan kami akan mengambil sejumlah langkah," kata dia.
Baca Juga: Wacana Pembentukan Global Water Fund, Pj Wali Kediri: Sungai Brantas Harus Dapat Manfaatnya
Sebagai fasilitator, Bappeko juga menelurkan sejumlah upaya. Diantaranya adalah bahwa pihaknya akan meminta pelaksana proyek membuatkan saluran air di kisaran rel KA.
"BBWS menyanggupi akan membuatkan saluran air sehingga tidak terjadi genangan. Namun demikian, rencana ini tidak direalisasi langsung karena spoil banknya pun baru diurug dan butuh alat berat. Lantas pelaksana juga akan membersihkan saluran gorong-goring dibawah By Pass sehinga tidak terjadi penyumbatan, " urai dia.
Tidak hanya itu, BBWS juga akan melakukan pembersihan jalan menuju pembuangan agar tidak licin dan tidak berdebu. Harlis juga mengungkapkan pengurukan tersebut akan menguntungkan pemkot. Sebab ketiga spoil bank tersebut adalah rawa-rawa sehingga pemkot tidak mengeluarkan uang ketika menggunakannya. Sekedar diketahui, untuk normalisasi kali Sadar di Kota Mojokerto pemkot menyediakan lahan seluas 5.8 hektar untuk menampung sedimen tinggi 1.5 meter. (yep/ns)
Baca Juga: Ini Upaya Pengamanan oleh BPBD dan Pemkot Kediri saat Pladu Bendungan di Sungai Brantas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News