BLITAR, BANGSAONLINE.com - Proses pembangunan jalur lintas selatan (JLS) di Kabupaten Blitar hingga kini belum ada kejelasan. Bahkan hal itu sempat menuai kritikan pedas dari anggota dewan yang menilai Pemkab tak ada upaya jemput bola. Dikonfirmasi terkait hal itu, Bupati Blitar Rijanto menegaskan jika tugas Pemerintah Kabupaten Blitar terkait pelaksanaan pembangunan JLS sudah selesai.
Menurut dia, tugas Pemkab terkait proyek JLS hanya sebatas masalah lahan saja. Di mana berdasarkan kesepakatan dengan perhutani, Pemkab Blitar diwajibkan melakukan reboisasi sebagai ganti lahan milik perhutani yang dibuka untuk proyek JLS. Lahan yang harus direboisasi seluas 120 hektare. Jumlah itu merupakan luas lahan yang digunakan ditambah 10% luasan lahan. Hal itu sesuai dengan regulasi baru tentang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).
Baca Juga: Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Blitar Dihentikan, Berikut Penyebabnya
"Prosesnya masih panjang dan belum final, namun kami memastikan tanggung jawab Pemkab Blitar terkait lahan sudah selesai," jelas Rijanto, Jumat (20/04).
Reboisasi itu, lanjut Rijanto, membutuhkananggaran sebesar Rp 3 miliar, dari APBD. Yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Dan diperkirakan akan berjalan selama lima tahun.
"Sesuai informasi yang kami terima proyek akan dilanjutkan tahun ini atau mulai 2019. Namun kita masih harusmenunggu kepastian dari pusat," imbuh dia.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Polres Blitar Tanam Jagung di Lahan Kosong
Untuk diketahui Kabupaten Blitar sebenarnya merupakan wilayah pertamalaunching pembangunan jalur lintas selatan ini. Pada tahun 2004, saat Megawati sebagai Presiden RI meresmikan secara langsung pembukaan pembangunan jalur itu di Kecamatan Wates. Namun hingga kini proyek JLS belum juga selesai. Bahkan dari total 22 jembatan yang harus dibangun, saat ini baru enam yang sudah selesai.
Pemkab Blitar sendiri sangat berharap, pembangunan JLSdi wilayahnya segera terlaksana. Karena dengan adanya jalan itu, otomatis akan memunculkan multi player sektor.Seperti pariwisata , pertambangan, perikanan dan perindustrian. (ina/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News