Militan ISIS berbicara di sebelah jurnalis Amerika Steven Sotloff dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial pada 19 Agustus 2014. Militan mengatakan nyawa Sotloff bergantung kepada aksi yang dilakukan Amerika di Irak. Amerika masih meneliti keaslian video ini. REUTERS/Tempo
MIAMI(BangsaOnline)Ibu dari wartawan Amerika Serikat, Steven
Sotloff, yang disandera oleh militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang
kini menyebut diri sebagai Negara Islam, merilis sebuah video yang meminta ISIS
untuk segera membebaskan putranya itu.
Mengutip laporan New York Times,
di dalam video yang dirilis pada Rabu malam, 27 Agustus 2014, waktu AS
tersebut, Shirley Sotloff, menyatakan bahwa ISIS seharusnya mencontoh Nabi
Muhammad sebagai khalifah.
"Saya meminta Anda untuk menggunakan kekuasaan Anda untuk mengampuni
nyawanya dan mengikuti contoh yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad," ujar
Shirley yang ditujukan kepada pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Bahgdadi.
Shirley menambahkan, setelah mengetahui putranya disandera ISIS sejak Agustus
2013, ia kemudian mempelajari Islam. Dari sinilah ia mengetahui bahwa Islam
mengajarkan “tidak ada satu orang pun yang bertanggung jawab atas dosa orang
lain.”
Oleh sebab itu, Shirley menegaskan bahwa putranya tidak ada sangkut pautnya
dengan bantuan serangan AS di Irak untuk memerangi ISIS. “Steven tidak memiliki
kontrol atas tindakan pemerintah AS," lanjut wanita yang berprofesi
sebagai guru di Miami itu. "Dia adalah seorang jurnalis yang tidak
bersalah."
Video ini dirilis Shirley sebagai balasan atas video pemenggalan wartawan AS
yang dirilis pada Ahad pekan lalu. Dalam video tersebut ditampilkan seorang
wartawan AS, James Foley, yang dipenggal dengan sebilah pisau. Steven juga
ditampilkan di sana, dalam keadaan hidup. ISIS berjanji akan melakukan
pemenggalan pada Steven jika tuntutan mereka, termasuk meminta AS angkat kaki
dari Irak, tidak dipenuhi.












