SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Universitas Airlangga menggandeng PT. Rifan Financindo Berjangka (RFB), PT. Bursa Berjangka Jakarata atau Jakarta Futures Exchange (JFX), dan PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) mengoptimalkan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) untuk melakukan optimalisasi tenaga pialang. Kerjasama itu diujudkan dalam wadah fasilitas dan sarana yang bertajuk Futures Trading Learning Center (FTLC).
Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan, FTLC berperan penting dalam memberikan pembekalan dini secara teori dan praktis perihal industri PBK kepada kalangan civitas akademika dalam menghadapi perkembangan pasar yang dinamis di masa depan. Selain itu, tambahnya, kontrak berjangka sebagai salah satu instrumen PBK bisa menjadi pilihan alternatif bagi para investor.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
“Dengan memasukkan subjek PBK ke lingkungan kampus melalui FTLC, maka secara paralel akan memajukan dunia pendidikan sekaligus mempersiapkan kualitas calon SDM bagi industri PBK di masa depan,” papar Fajar.
Direktur Utama JFX Stephanus Paulus Lumintang menambahkan, edukasi keilmuan terkait PBK dilakukan tidak sebatas pada civitas akademika Unair saja, melainkan juga publik Jawa Timur secara keseluruhan.
“Tentunya, harapan kami, FTLC bisa meningkatkan pengetahuan publik Jatim, khususnya kota Surabaya,” tegasnya.
Baca Juga: Didukung Penyintas Semeru, Rakka dan TPD Lumajang yakin Khofifah-Emil Menang
Sedangkan Wakil Rektor IV Unair Juanidi Khotib, S.Si., Apt., Ph.D menegaskan, literasi PBK itu sangat bermanfaat bagi mahasiswa, terutama untuk meningkatkan minat dan antusiasme mahasiswa akan proposisi nilai dari industri PBK kepada masyarakat secara umum.
“Sehingga, nantinya akan banyak SDM dari kampus Unair yang bisa turut serta membesarkan industri ini,” pungkas dia. (yul/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News